Taipei (Antara Bali) - Sejumlah warga negara Indonesia di Taiwan saling mengingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh topan Soudelor yang melanda negara kepulauan di Samudera Pasifik itu sejak Jumat (7/8) pagi.

Mereka saling mengingatkan dengan memanfaatkan media sosial, seperti Facebook dan Line yang sangat populer di Taiwan.

"Rekan-rekan, sebaiknya tidak keluar rumah dulu sampai kondisi benar-benar pulih," kata Ferry Sentosa selaku koordinator pelajar Indonesia di Mandarin Training Center (MTC) National Taiwan Normal University (NTNU) dalam pesannya di Line Group, Sabtu pagi.

Demikian pula pemilik akun Faceboook Kancanta Koncone yang menulis status, "Yaa Alloh selamatkan para BMI (buruh migran Indonesia) dan ummat islam di seluruh Bumi Formosa....Aminnn ya Robby...".

Beberapa tenaga kerja Indonesia lainnya juga saling mengabarkan kondisi mereka. Namun yang paling banyak di antara mereka menulis status tidak bisa tidur semalam karena badai yang menimbulkan suara menyeramkan.

"Inilah yang terjadi jika Anda mengabaikan alam. Dia terus `bernyanyi` sepanjang malam dan terus mengoyak jendela Anda! Dan Dia membiarkan mengabaikan orang-orang mendengar suara sepanjang malam," tulis pemilik akun Facebook Sandy Wijaya yang dilengkapi hastag #cantSleep #Taiwan #Typhoon itu.

Aktivitas masyarakat di wilayah timur Taiwan, seperti Kabupaten Yilan, Kabupaten Hualien, dan Kabupaten Taitung, sudah diliburkan sejak Jumat (7/8) pagi.

Namun di wilayah lain, seperti Kota Taipei, Kota New Taipei, Kabupaten Taoyuan, Kabupaten Hisunchu, Kota Taichung, Kota Tainan, Kota Kaohsiong, dan Kabupaten Pingtung, baru dinyatakan libur pada Jumat sore mulai pukul 17.00 waktu setempat.

Taiwan Lumpuh

Sementara itu, Channel News Asia melaporkan bahwa topan Soudelor mengakibatkan pohon dan papan reklame di beberapa wilayah Taiwan tumbang.

Situs berita tersebut juga memberitakan tewasnya seorang TKI di kawasan Pelabuhan Suao, Kabupaten Yilan, akibat tertimpa papan reklame, Jumat malam.

Ribuan orang telah dievakuasi, sebanyak 1.300 di antaranya di 43 tempat penampungan sementara di Taiwan. Semua sekolah dan tempat kerja akan ditutup hari Sabtu sebagai badai berlalu di Taiwan tengah.

"Angin laut bergerak membawa hujan lebat dan angin kencang ke seluruh pulau, meskipun secara bertahap kehilangan kekuatan," kata pejabat Biro Cuaca Pusat (CWB).

Kecepatan angin tertinggi berada di Suao mencapai 237 kilometer per jam. Media lokal juga melaporkan bahwa lebih dari 60 ribu rumah yang tanpa listrik.

Setidaknya 80 penerbangan internasional dibatalkan dan perjalanan kereta api super cepat (THSR) dihentikan. Sebanyak lebih dari 4.000 orang telah dievakuasi, termasuk 2.000 turis yang ditarik keluar dari Green Island dan Orchid Island.

Petugas juga masih mencari gadis berusia delapan tahun yang tersapu topan ke laut di wilayah Kabupaten Yilan.

Sampai berita ini disiarkan topan Soudelar masih melanda sebagian besar wilayah Taiwan. Angin berkecepatan tinggi dan hujan lebat mengguyur Taipei dan sekitarnya sejak Jumat (7/8).  (WDY)

Pewarta: Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015