Denpasar (Antara Bali) - Siswa Sekolah Ray Yamuna merespons positif keberadaan mesin anjungan canggih penampung sampah plastik yang ditempatkan di dekat Pasar Kereneng, Kota Denpasar.
"Anak-anak kami sangat merespons mesin penampung sampah plastik canggih seperti anjungan mandiri tersebut. Karena itu mereka membawa sampah plastik ke anjungan sampah tersebut," kata seorang guru SEkolah Ray Yamuna Denpasar Ni Kadek Puspadewi di sela-sela mengantarkan siswa ke anjungan sampah tersebut, Kamis.
Ia mengatakan anak-anak sekolah dengan antusias memasukkan sampah plastik yang telah mereka bawa. Satu per satu botol plastik bekas air mineral dan kaleng aluminium dimasukkan ke mesin anjungan sampah tersebut.
Hasil dari 25 kantong sampah plastik yang dibawa siswa mendapatkan kupon atau vocer senilai Rp75.000.
Puspadewi mengaku pihaknya sengaja mengantar siswanya setelah membaca di media bahwa ada anjungan sampah plastik canggih di Pasar Kereneng yang sudah di luncurkan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.
"Anak-anak kami sekarang sangat antusias mengumpulkan sampah plastik, dan bahkan tidak jarang sampai mengumpulkan sampah plastik yang ada di jalan. Selain itu pada waktu masa orientasi siswa (MOS) yang lalu siswa baru juga diikutkan untuk ikut mengumpulkan sampah plastik. Ini merupakan pendidikan yang baik bagi anak-anak sekolah dalam ikut menanggulangi sampah sejak dini," kata ujarnya.
Ia berharap agar mesin anjungan sampah dapat diperbanyak di tempat-tempat yang strategis.
Seorang siswa Adi Mahendra juga sangat antusias memasukkan sampah ke mesin anjungan sampah. Satu per satu tampak mereka rebutan, penasaran dengan hal baru dan kecanggihan mesin sampah ini yang dapat mengeluarkan vocer dan langsung bis ditukarkan dengan uang.
"Saya telah kumpulkan sampah dari rumah terus datang ke Pasar Kerenang mencoba mesin anjungan sampah tersebut," ujarnya,
Mahendra menambahkan mensin tersebut menjadi hal baru di Kota Denpasar dan membuat penasaran ingin mencoba dan memulai mengumpulkan sampah dari rumah.
Sambil memasukan satu per satu botol plastik yang telah di bawanya, Mahendra juga mengaku akan terus mengumpulkan sampah dirumah maupun disekolah dan dibawa ke anjungan sampah.
"Mudah, cepat dan dapat vocer yang dapat ditukarkan langsung dengan uang," katanya.
Satu botol plastik air mineral dihargai Rp100 yang dapat ditukarkan langsung masyarakat dari vocer yang dikeluarkan mesin ini. Sembari melakukan aktivitas lain diareal publik, masyarakat juga mendapatkan edukasi langsung dalam pengelolaan sampah.
Dengan beroperasinya mesin anjungan sampah ini Pemkot Denpasar juga telah mempersiapkan agen penukaran vocer yang akan melakukan kerja sama dengan pihak perbankan di Kota Denpasar.
Mesin ituyang menjadi pertama kali di Indonesia dengan pengoperasian di Kota Denpasar, Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra mengharapkan mesin anjungan sampah tersebut dapat mempercepat tumbuhnya kesadaran masyarakat, bahwa hidup bersih dan sehat sebagai gaya hidup (life style) warga Kota Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Anak-anak kami sangat merespons mesin penampung sampah plastik canggih seperti anjungan mandiri tersebut. Karena itu mereka membawa sampah plastik ke anjungan sampah tersebut," kata seorang guru SEkolah Ray Yamuna Denpasar Ni Kadek Puspadewi di sela-sela mengantarkan siswa ke anjungan sampah tersebut, Kamis.
Ia mengatakan anak-anak sekolah dengan antusias memasukkan sampah plastik yang telah mereka bawa. Satu per satu botol plastik bekas air mineral dan kaleng aluminium dimasukkan ke mesin anjungan sampah tersebut.
Hasil dari 25 kantong sampah plastik yang dibawa siswa mendapatkan kupon atau vocer senilai Rp75.000.
Puspadewi mengaku pihaknya sengaja mengantar siswanya setelah membaca di media bahwa ada anjungan sampah plastik canggih di Pasar Kereneng yang sudah di luncurkan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.
"Anak-anak kami sekarang sangat antusias mengumpulkan sampah plastik, dan bahkan tidak jarang sampai mengumpulkan sampah plastik yang ada di jalan. Selain itu pada waktu masa orientasi siswa (MOS) yang lalu siswa baru juga diikutkan untuk ikut mengumpulkan sampah plastik. Ini merupakan pendidikan yang baik bagi anak-anak sekolah dalam ikut menanggulangi sampah sejak dini," kata ujarnya.
Ia berharap agar mesin anjungan sampah dapat diperbanyak di tempat-tempat yang strategis.
Seorang siswa Adi Mahendra juga sangat antusias memasukkan sampah ke mesin anjungan sampah. Satu per satu tampak mereka rebutan, penasaran dengan hal baru dan kecanggihan mesin sampah ini yang dapat mengeluarkan vocer dan langsung bis ditukarkan dengan uang.
"Saya telah kumpulkan sampah dari rumah terus datang ke Pasar Kerenang mencoba mesin anjungan sampah tersebut," ujarnya,
Mahendra menambahkan mensin tersebut menjadi hal baru di Kota Denpasar dan membuat penasaran ingin mencoba dan memulai mengumpulkan sampah dari rumah.
Sambil memasukan satu per satu botol plastik yang telah di bawanya, Mahendra juga mengaku akan terus mengumpulkan sampah dirumah maupun disekolah dan dibawa ke anjungan sampah.
"Mudah, cepat dan dapat vocer yang dapat ditukarkan langsung dengan uang," katanya.
Satu botol plastik air mineral dihargai Rp100 yang dapat ditukarkan langsung masyarakat dari vocer yang dikeluarkan mesin ini. Sembari melakukan aktivitas lain diareal publik, masyarakat juga mendapatkan edukasi langsung dalam pengelolaan sampah.
Dengan beroperasinya mesin anjungan sampah ini Pemkot Denpasar juga telah mempersiapkan agen penukaran vocer yang akan melakukan kerja sama dengan pihak perbankan di Kota Denpasar.
Mesin ituyang menjadi pertama kali di Indonesia dengan pengoperasian di Kota Denpasar, Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra mengharapkan mesin anjungan sampah tersebut dapat mempercepat tumbuhnya kesadaran masyarakat, bahwa hidup bersih dan sehat sebagai gaya hidup (life style) warga Kota Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015