Nusa Dua (Antara Bali) - Sebanyak 15 buah terumbu karang buatan atau "submarine reef" disebar di sekitar Pantai Nusa Dua, Bali sebagai upaya untuk menyelamatkan kelestarian terumbu karang.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Nusa Dua Fiesta NDF 2010," ujar Direktur Operasional Perusahaan Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC), I Gusti Ketut Purnaya, Minggu.
Kegiatan restorasi atau pemulihan terumbu karang dikemas dalam acara "Coral Restoration dan "Body Painting Competition" yang bertema tentang terumbu karang.
Dikatakan Purnaya kegiatan serupa juga sudah digelar tahun 2009 lalu, dengan penanaman terumbu karang buatan di sekitar pantai. "Sekarang kami buat 15 terumbu karang buatan untuk disebar di sekitar perairan Nusa Dua," imbuhnya saat mendampingi Dirit BTDC I Made Mandra.
Ia menjelaskan, pentingnya untuk menyelamatkan terumbu karang terus dilakukan kalangan pariwisata di kawasan Nusa Dua sehingga, sepakat merancang kegiatan yang mengusung tema "green tourism".
Kelima belas terumbu karang buatan itu ditulisi masing-masing nama pihak yang mendukung aksi yang dipandu artis Dick Doang. Lebih dari 100 stok fragmen karang yang disiapkan untuk ditanam pada struktur submarine reef.
Karang yang ditanam itu, diambil dari hasil budidaya karang oleh nelayan di Pulau Serangan yang berjarak sekitar 5 mil ke Nusa Dua. "Kami melibatkan kelompok nelayan Karya Segara Serangan yang berpengalaman memperbanyak fragmen karang yang ramah lingkungan," kata dia.
Sebelum dibawa dan akan diturunkan secara beramai-ramai oleh para penyelam, para model cantik peserta 'body painting" sempat berposes di atas terumbu karang buatan sebagai upaya kampanye untuk menyelamatkan terumbu karang dari kerusakan.
Dalam kesempatan itu mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gde Ardika yang kini menjadi ketua Wolrd Tourism Organisation WTO, menyambut positif dan memberi apresiasi atas upaya penyelamatan karang termasuk dukungan para nelayan.
"Nelayan adalah ibu kehidupan, karena itu kita mesti bersyukur dengan apa yang diperjuangkan para nelayan termasuk dalam menjaga kelestarian biota laut seperti terumbu karang," papar Ardika.
Sebelumnya terdapat 58 struktur terumbu karang batan yang ada di bawah laut Nusa Dua sehingga kini bertambah menjadi 73 buah. Penggunaan terumbu karang buatan ini dapat menghasilkan peningkatan kompleksitas topografi secara bagi karang.
"Wisatawan asing senang dengan keanekaragaman hayati biota laut yang kita miliki, karena itu kekayaan terumbu karang harus kita jaga dan lestarikan," imbuh Purnaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Nusa Dua Fiesta NDF 2010," ujar Direktur Operasional Perusahaan Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC), I Gusti Ketut Purnaya, Minggu.
Kegiatan restorasi atau pemulihan terumbu karang dikemas dalam acara "Coral Restoration dan "Body Painting Competition" yang bertema tentang terumbu karang.
Dikatakan Purnaya kegiatan serupa juga sudah digelar tahun 2009 lalu, dengan penanaman terumbu karang buatan di sekitar pantai. "Sekarang kami buat 15 terumbu karang buatan untuk disebar di sekitar perairan Nusa Dua," imbuhnya saat mendampingi Dirit BTDC I Made Mandra.
Ia menjelaskan, pentingnya untuk menyelamatkan terumbu karang terus dilakukan kalangan pariwisata di kawasan Nusa Dua sehingga, sepakat merancang kegiatan yang mengusung tema "green tourism".
Kelima belas terumbu karang buatan itu ditulisi masing-masing nama pihak yang mendukung aksi yang dipandu artis Dick Doang. Lebih dari 100 stok fragmen karang yang disiapkan untuk ditanam pada struktur submarine reef.
Karang yang ditanam itu, diambil dari hasil budidaya karang oleh nelayan di Pulau Serangan yang berjarak sekitar 5 mil ke Nusa Dua. "Kami melibatkan kelompok nelayan Karya Segara Serangan yang berpengalaman memperbanyak fragmen karang yang ramah lingkungan," kata dia.
Sebelum dibawa dan akan diturunkan secara beramai-ramai oleh para penyelam, para model cantik peserta 'body painting" sempat berposes di atas terumbu karang buatan sebagai upaya kampanye untuk menyelamatkan terumbu karang dari kerusakan.
Dalam kesempatan itu mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gde Ardika yang kini menjadi ketua Wolrd Tourism Organisation WTO, menyambut positif dan memberi apresiasi atas upaya penyelamatan karang termasuk dukungan para nelayan.
"Nelayan adalah ibu kehidupan, karena itu kita mesti bersyukur dengan apa yang diperjuangkan para nelayan termasuk dalam menjaga kelestarian biota laut seperti terumbu karang," papar Ardika.
Sebelumnya terdapat 58 struktur terumbu karang batan yang ada di bawah laut Nusa Dua sehingga kini bertambah menjadi 73 buah. Penggunaan terumbu karang buatan ini dapat menghasilkan peningkatan kompleksitas topografi secara bagi karang.
"Wisatawan asing senang dengan keanekaragaman hayati biota laut yang kita miliki, karena itu kekayaan terumbu karang harus kita jaga dan lestarikan," imbuh Purnaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010