Negara (Antara Bali) - Infrastructure Development for Space Oceanographi (Indeso) atau infrastruktur oseanografi berbasis teknologi satelit, milik Kementerian Kelautan Dan Perikanan mulai dioperasikan.

"Banyak manfaat didapat dari pengoperasian teknologi ini, termasuk mengawasi wilayah perairan Indonesia dari nelayan asing," kata Menteri Kelautan Dan Perikanan Susi Pudjiastuti, saat meresmikan beroperasinya sistem tersebut, di Balai Penelitian Dan Observasi Laut, di Desa Budeng, Kabupaten Jembrana, Senin.

Ia mengatakan, dengan teknologi ini bisa dipantau seluruh wilayah laut Indonesia, termasuk memetakan titik-titik berkumpulnya ikan untuk memudahkan nelayan dalam menangkapnya.

Kepada operator sistem ini, ia mengingatkan, mereka tidak hanya menjadi pengamat, tapi juga melakukan tindaklanjut terhadap apa yang mereka temukan di perairan Indonesia.

"Kalau melihat banyak kapal asing beroperasi di suatu wilayah, segera laporkan. Kami akan pastikan laporan pencurian ikan tersebut ditindaklanjuti," ujarnya.

Menurutnya, peran operator sistem ini sangat vital untuk menjaga kedaulatan perairan Indonesia dari nelayan asing.

Dalam sambutan yang lebih banyak menyinggung ilegal fishing ia mengatakan, tindakan tegas terhadap pelaku terbukti mampu mengurangi kekayaan laut Indonesia tersebut.

"Kalau dulu sudah ada sistem ini akan terlihat banyak sekali kapal penangkap ikan asing, sampai susah menghitungnya. Tapi kini, kapal asing yang nekat menangkap ikan di perairan Indonesia bisa dihitung, dan terdeteksi," ujarnya.

Selain untuk kepentingan perikanan tangkap, ia mengatakan, teknologi ini juga mampu mematau dampak lingkungan yang disebabkan perubahan iklim, sehingga pemerintah bisa menentukan kebijakan yang tepat terkait mitigasi bencana yang timbul dari fenomena tersebut.

Usai memberikan sambutan, ia melakukan penandatanganan prasasti dengan didampingi Bupati Jembrana I Putu Artha.(GBI)

Pewarta: Pewarta Gembong Ismadi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015