Makassar (Antara Bali) - Pertemuan ke-7 atau The 7th Meeting of The Asean Seaweed Industry Club (ASIC) yang dirangkaikan dengan Temu Usaha Rumput Laut Indonesia 2015 digelar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Pertemuan kali ini diikuti oleh delegasi dari negara-negara ASEAN, maupun negara-negara lain diantaranya Cina, Korea, dan Tanzania," kata Ketua Panitia The 7th Meeting of The Asean Seaweed Industry Club (ASIC) Safari Azis dalam pembukaan acara tersebut di Makassar, Minggu.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta tersebut, kata dia, diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, diantaranya para peneliti, eksportir, importir, pengolah, dan petani rumput laut, serta perwakilan pemerintah.
Pertemuan ini juga diselenggarakan dalam rangkaian Pencanangan Peningkatan Ekspor Sulsel Tiga Kali Lipat yang rencananya akan dilakukan secara resmi oleh Presiden Jokowi pada Senin, (3/8).
Melalu kegiatan ini, Safari yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) ini, mengatakan pihaknya mengharapkan akan muncul kesepahaman yang akan melahirkan program atau kerja sama yang saling menguntungkan dan kesepakatan antara pelaku usaha dan lembaga pendukungnya.
Agar kegiatan ini dapat berkontribusi secara nyata, lanjutnya, melalui forum ini pihaknya mendorong upaya peningkatan produksi rumput laut dengan optimalisasi lahan dengan berbagai model budidaya bekerjasama dengan lembaga riset dan perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri.
Selain itu juga akan dilakukan optimalisasi kelancaran pemasaran hasil produksi petani rumput laut dengan membangun koordinasi antara pengusaha rumput laut dalam dan luar negeri.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini di Sulsel.
"Saya berkomitmen untuk menjaga produksi rumput laut Sulsel dan akan melakukan penanaman rumput laut sepanjang 600 km," kata gubernur.
Dalam acara ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara negara buyer dengan pengusaha rumput laut Sulsel. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pertemuan kali ini diikuti oleh delegasi dari negara-negara ASEAN, maupun negara-negara lain diantaranya Cina, Korea, dan Tanzania," kata Ketua Panitia The 7th Meeting of The Asean Seaweed Industry Club (ASIC) Safari Azis dalam pembukaan acara tersebut di Makassar, Minggu.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta tersebut, kata dia, diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, diantaranya para peneliti, eksportir, importir, pengolah, dan petani rumput laut, serta perwakilan pemerintah.
Pertemuan ini juga diselenggarakan dalam rangkaian Pencanangan Peningkatan Ekspor Sulsel Tiga Kali Lipat yang rencananya akan dilakukan secara resmi oleh Presiden Jokowi pada Senin, (3/8).
Melalu kegiatan ini, Safari yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) ini, mengatakan pihaknya mengharapkan akan muncul kesepahaman yang akan melahirkan program atau kerja sama yang saling menguntungkan dan kesepakatan antara pelaku usaha dan lembaga pendukungnya.
Agar kegiatan ini dapat berkontribusi secara nyata, lanjutnya, melalui forum ini pihaknya mendorong upaya peningkatan produksi rumput laut dengan optimalisasi lahan dengan berbagai model budidaya bekerjasama dengan lembaga riset dan perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri.
Selain itu juga akan dilakukan optimalisasi kelancaran pemasaran hasil produksi petani rumput laut dengan membangun koordinasi antara pengusaha rumput laut dalam dan luar negeri.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini di Sulsel.
"Saya berkomitmen untuk menjaga produksi rumput laut Sulsel dan akan melakukan penanaman rumput laut sepanjang 600 km," kata gubernur.
Dalam acara ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara negara buyer dengan pengusaha rumput laut Sulsel. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015