Jakarta (Antara Bali) - Sesekali dimandikan oleh sang ayah membuat bayi dapat merasakan perbedaan perlakuan yang diterima dari ayah dan ibunya.

"Mandi menjadi transisi penting karena anak mengalami sensasi berayun di air," kata praktisi neurosains terapan Anne Gracia saat ditemui di acara "Unilever Daycare 2015: Daddy & I, Together fo a #brightFuture" di Jakarta, Jumat.

Anak bisa merasakan bahwa perlakuan yang diterima dari ayah dan ibunya berbeda sehingga bergantian dimandikan oleh kedua orang tuanya dapat melatih keseimbangan.

"Anak akan lebih tertantang dan mengakibatkan kecerdasan keseimbangan lebih baik," kata dia.

Keseimbangan yang lebih baik dapat berpengaruh ketika anak mulai belajar berjalan, ia tidak mudah jatuh.

Sebelum memandikan bayi, siapkan semua peralatan yang diperlukan seperti handuk, baju bersih, popok dan produk perawatan bayi untuk dipakai setelah mandi.

Isi bak mandi dengan air hangat suam-suam kuku dan juga siapkan sabun dan sampo khusus bayi, lebih mudah bila menggunakan tempat botol bertutup pompa, 'pump'.

Masukan bayi ke air mulai dari kaki agar tidak terkejut karena perbedaan suhu.

Gunakan satu tangan untuk menyokong bagian belakang dan keher bayi dan tangan lainnya untuk memandikan.

Bila memandikan bayi perempuan, bersihkan kemaluannya dari depan ke belakang untuk mencegah infeksi.

Pijat kepala bayi perlahan dengan sampo dan gunakan satu tangan untuk melindungi kepalanya.

Saat mengangkat bayi dari bak mandi, gunakan satu tangan untuk menopang kepala hingga punggung.

Letakkan bayi di atas handuk bersih dan tudungkan kepalanya dengan handuk sambil keringkan tubuhnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015