Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor ikan tuna dalam bentuk segar dan beku senilai 38,75 juta dolar AS selama semester pertama 2015, atau meningkat 19,71 persen dari nilai ekspor semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 32,75 juta dolar AS.

"Namun, dari segi volume merosot 23,99 persen dari 8.962,4 ton pada semester pertama 2014 menjadi 6.811,9 ton pada Semester I 2015," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan bahwa pengapalan mata dagangan yang bernilai ekonomis tinggi itu dari volume menurun. Namun, perolehan devisa meningkat menunjukkan ikan tuna dihargai makin mahal di pasaran ekspor.

Pengapalan ikan tuna memberikan andil yang terbesar di antara enam jenis mata dagangan sektor perikanan dan kelautan yang berhasil menembus pasaran luar negeri.

Made Suastika menambahkan bahwa mata dagangan sektor perikanan lainnya yang menembus pasaran luar negeri terdiri atas ikan hias hidup, ikan kakap, kepiting, ikan lainnya, dan lobster.

Total ekspor hasil perikanan dan kelautan tersebut selama Semester I 2015 mencapai 62,67 juta dolar AS, meningkat 32,13 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 47,43 dolar AS.

Perolehan sektor kelautan tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 26,13 persen dari total ekspor Bali mencapai 239,83 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menambahkan bahwa ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, di samping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu, dan perabot, serta penerangan rumah.

Ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Jepang yang menyerap 31,66 persen menyusul Amerika Serikat 19,54 persen dan Singapura 0,81 persen.

Selain itu, juga menembus pasaran Australia 7,55 persen, Hong Kong 6,41 persen, Perancis 0,82 persen, Spanyol 3,67 persen, Yunani 0,01 persen, Inggris 0,52 persen, dan Belanda 0,22 persen.

Sisanya, sebanyak 28,78 persen menembus sejumlah negara lainnya karena hasil perikanan, khususnya ikan tuna dan udang, dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015