Denpasar, (Antara Bali) - Kemiskinan adalah sebuah permasalahan global yang harus segera diatasi oleh semua negara, karena itu negara-negara maju harus ikutserta membantu permasalahan tersebut.

"Kemiskinan tersebut terjadi lebih banyak pada negara-negara yang menghadapi peperangan, termasuk juga negara berkembang," kata Lucas L, seorang siswa Australia, saat ditemui di Denpasar.

Lucas membuat karya ilmiah bersama rekannya Jushua S dan Adam M, dengan topik kemiskinan. Menurutnya kemiskinan adalah permasalahan global yang mempengaruhi banyak negara di dunia. Warga dari seluruh lapisan masyarakat sedang berusaha untuk bertahan hidup, dan berusaha keluar dari kondisi kemiskinan itu.

Ia mengatakan beberapa negara di dunia, masyarakatnya dan semua komunitas hidup dalam perang, yang membuat mereka harus bertahan tanpa ada bantuan dari orang lain, telantar dengan tak ada harapan, rasa aman, sungguh memprihatinkan.

"Kita bisa saksikan di media massa, di mana ribuan manusia hidup di bawah garis kemiskinan, anak-anak meninggal karena kelaparan dan kekurangan bantuan medis. Tingkat imunisasi yang rendah dan lebih cenderung kena penyakit mengancam jiwanya, seperti ebola dan malaria yang dapat menambah angka kematian," ujarnya.

Lucas menyebutkan akibat kemiskinan itu ekspresi kehancuran, teror, ketakutan dan ketidakpastian di wajah mereka sangat nampak. Terlebih akses pendidikan terbatas, perawatan medis, makanan dan tempat berlindung yang berarti, mereka hampir tidak  mendapatkannya.

"Kita tidak bisa membayangkan ada ribuan orang meninggal per harinya akibat kemiskinan itu, dan parahnya lagi pemerintah setempat tidak melakukan tindakan dalam mengatasi tersebut," ucapnya.

Sedihnya lagi, kata dia, jutaan manusia melawan kenyataan yang keras seperti kemiskinan, hidup dengan pendapatan yang sangat minim. Sehingga berpengaruh juga terhadap minimnya investasi dalam pendidikan, kesehatan dan infastruktur.

Itu sebabnya banyak sekali organisasi sosial, seperti Perhimpunan Indonesia- Tionghoa (Inti)), maupun organisasi dunia yakni Badan PPB Unicef dalam visi dunia mengembangkan program jangka panjang untuk anak-anak dan keluarga mereka yang kurang beruntung.

Seperti program penyediaan imunisasi, membantu akses perawatan medis, nutrisi, air bersih, makanan dan tempat berlindung serta kualitas edukasi bagi anak-anak serta keluarganya.

Menurut dia, jika semua warga peduli akan penderitaan akibat kemiskinan itu, maka sebenarnya semua masyarakat mempunyai kekuatan untuk bertindak dan membantu mereka yang kurang beruntung dengan menyumbang sukarela atau mensponsori anak, keluarga atau masyarakat yang kurang beruntung tersebut.

Terutama membuka akses untuk kualitas hidup bagi anak-anak dan keluarganya dalam penyediaan fasilitas kesehatan, air bersih untuk di minum, keamanan dan pelatihan kerja dalam upaya mengurangi angka kemiskinan itu.

"Langkah itu bisa diwujudkan bersama-sama dengan dukungan organisasi sosial kemasyarakatan dan bantuan berkelanjutan dari pemerintah dari seluruh dunia, bersama kita bisa membuat perubahan besar untuk mencapai kesejahteraan, kedamaian dan keharmonisan dalam bingkai kemanusiaan," katanya.(I020)

Pewarta:

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015