Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat untuk memberikan komplimen berupa diskon harga kamar kepada wisatawan yang terdampak penutupan Bandara Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Raung.

"Kami tawarkan agar PHRI dapat memberikan komplimen berupa diskon kamar atau gratis. Kami sudah bersurat terkait hal ini dan ternyata mereka pun berpikiran demikian," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, di Denpasar, Kamis.

Pasca-erupsi Gunung Raung di Jawa Timur, hingga saat ini sudah tiga kali Bandara Ngurah Rai sempat ditutup karena debu vulkanik dari gunung itu mengarah dan mendekati bandara internasional di Bali itu.

Yang terakhir, Bandara Ngurah Rai sempat ditutup sekitar 3,5 jam pada Rabu (22/7). Bahkan, rombongan Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat tertahan di Pulau Dewata, karena gagal berangkat akibat penutupan bandara itu.

"Waktu libur beberapa hari lalu, kami sudah rapat dengan komponen pariwisata seperti PHRI, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali dan sebagainya untuk membahas kemungkinan pemberian komplimen itu akibat penutupan bandara sehingga wisatawan harus memperpanjang tinggalnya di daerah kita," ucap Yuniartha.

Bersyukur, lanjut dia, ternyata kalangan pariwisata juga berpikiran yang sama. "Di samping itu, kami juga membuat crisis center untuk kalangan pariwisata terkait dengan pasca-erupsi Gunung Raung," katanya.

Di sisi lain, Yuniartha mengatakan sementara ini tidak ada komplain dari wisatawan asing akibat dari penutupan bandara itu. "Mereka umumnya menyadari hal ini disebabkan oleh alam, selain memang sudah menjadi satu dengan asuransinya. Jadi sudah tertangani dengan asuransinya itu," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/7) dibatalkan karena abu vulkanik Gunung Raung kembali mengarah ke Pulau Dewata.

"Di udara debu bertebaran di mana-mana sehingga pesawat yang terbang ke Denpasar. Debu itu dikhawatirkan masuk ke mesin pesawat," kata Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso dalam keterangan persnya di pusat penanganan krisis bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung.

Penutupan bandara tersebut dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, serta Volcanic Ash Advisory Council (VAAC) di Darwin, Australia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015