Denpasar (Antara Bali) - Pengurus cabang olahraga Indonesia Woodball Association (IWbA) Provinsi Bali, mengharapkan pemerintah membantu menyiapkan sarana lapangan woodball yang representatif.
"Bali yang rutin melakukan cabang olahraga itu selama ini masih menggunakan lapangan umum dan belum memiliki lapangan khusus woodball," kata Ketua Harian Pengprov IWbA Bali, Maryoto Subekti, saat dihubungi di Denpasar, Rabu.
Ia mengakui saat menggunakan lapangan umum itu sering mengalami kendala tidak dapat menggunakan tempat itu untuk menggelar kompetisi terlalu lama, karena lapangan umum biasanya banyak yang memanfaatkannya.
Maryoto mencontohkan saat menggelar kompetisi woodball di Denpasar sering menggunakan Lapangan Renon karena tempatnya luas dan sangat cocok dipakai memutar kejuaraan.
Apabila dilihat dari luasnya, Lapangan Renon memang dapat memutar nomor Fairway sebanyak 12 lintasaN, Namun ada beberapa kategori yang masih belum dimiliki Lapangan Renon seperti tanah rumput, kering, berpasir, dan lainnya.
"Dengan adanya kondisi lapangan seperti itu para atlet menjadi tertantang," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengharapkan Bali memiliki lapangan khusus untuk Woodball. "Kalau di luar Bali sudah ada seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah," ujarnya.
Ia menambahkan meskipun Bali tidak memiliki lapangan khusus woodball, namun sudah banyak mencetak atlet-atlet berprestasi dikancah nasional dan internasional.
"Bali pernah menjuarai Kejurnas Woodball di Yogyakarta belum lama ini dan salah satu atlet Bali mengukir prestasi di Thailand dalam kerjuaraan Woodball Asia," ujarnya.
Olahraga Woodball ( bola kayu ) pertama kali ditemukan di Taiwan pada tahun 1990 oleh Ming Hui Weng dan Kuang Chu Young yang menggunakan bola dari kayu dipukul dengan tongkat yang menyerupai palu (mallet, tongkat yang terbuat dari kayu ).
Permainan itu hampir mirip dengan golf, namun woodball menggunakan bola kayu yang diarahkan ke gawang kecil (gate) yang lebarnya lebih besar sedikit dari bolanya, namun lubang (hole) digantikan dengan gawang kecil.
Apabila bola woodball tersebut dipukul dengan mallet, bola akan menggelinding dan tidak seperti dengan bola golf yang kalau dopikul akan melambung.(SRW)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Bali yang rutin melakukan cabang olahraga itu selama ini masih menggunakan lapangan umum dan belum memiliki lapangan khusus woodball," kata Ketua Harian Pengprov IWbA Bali, Maryoto Subekti, saat dihubungi di Denpasar, Rabu.
Ia mengakui saat menggunakan lapangan umum itu sering mengalami kendala tidak dapat menggunakan tempat itu untuk menggelar kompetisi terlalu lama, karena lapangan umum biasanya banyak yang memanfaatkannya.
Maryoto mencontohkan saat menggelar kompetisi woodball di Denpasar sering menggunakan Lapangan Renon karena tempatnya luas dan sangat cocok dipakai memutar kejuaraan.
Apabila dilihat dari luasnya, Lapangan Renon memang dapat memutar nomor Fairway sebanyak 12 lintasaN, Namun ada beberapa kategori yang masih belum dimiliki Lapangan Renon seperti tanah rumput, kering, berpasir, dan lainnya.
"Dengan adanya kondisi lapangan seperti itu para atlet menjadi tertantang," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengharapkan Bali memiliki lapangan khusus untuk Woodball. "Kalau di luar Bali sudah ada seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah," ujarnya.
Ia menambahkan meskipun Bali tidak memiliki lapangan khusus woodball, namun sudah banyak mencetak atlet-atlet berprestasi dikancah nasional dan internasional.
"Bali pernah menjuarai Kejurnas Woodball di Yogyakarta belum lama ini dan salah satu atlet Bali mengukir prestasi di Thailand dalam kerjuaraan Woodball Asia," ujarnya.
Olahraga Woodball ( bola kayu ) pertama kali ditemukan di Taiwan pada tahun 1990 oleh Ming Hui Weng dan Kuang Chu Young yang menggunakan bola dari kayu dipukul dengan tongkat yang menyerupai palu (mallet, tongkat yang terbuat dari kayu ).
Permainan itu hampir mirip dengan golf, namun woodball menggunakan bola kayu yang diarahkan ke gawang kecil (gate) yang lebarnya lebih besar sedikit dari bolanya, namun lubang (hole) digantikan dengan gawang kecil.
Apabila bola woodball tersebut dipukul dengan mallet, bola akan menggelinding dan tidak seperti dengan bola golf yang kalau dopikul akan melambung.(SRW)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015