Denpasar (Antara Bali) - Realisasi perdagangan luar negeri pakaian jadi (garmen) buatan masyarakat Bali ke mancanegara berkurang, namun tetap menyasar pasar utamanya Amerika Serikat (AS), disamping negara potensi lainnya seperti Singapura.

"Pakaian sentuhan perajin Bali dengan rancangan yang dibuat sedemikian rupa, mengikuti perkembangan zaman, laris mengisi pasar AS sesuai permintaan konsumen, walau jumlahnya tidak secerah tempo dulu," kata pengusaha eksportir Ni Made Kusumawati di Denpasar Minggu.

Kondisi ekonomi masyarakat AS belakangan ini tidak secerah sebagaimana diharapkan, namun aneka barang kerajinan terutama pakaian jadi masih banyak dikapalkan ke negeri Paman Sam itu, tetapi jumlahnya dan perolehan devisanya agak berkurang.

Konsumen AS masih membeli terbanyak pakaian buatan masyarakat Bali atau sekitar 28,30 persen ekspor garmen daerah ini ditujukan ke negeri adikuasa itu, menyusul 9,80 persen diperdagangkan ke Singapura selama April lalu dan diurutan ketiga adalah Australia, 8,84 persen.

Sesuai catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali perolehan devisa dari usaha pakaian jadi daerah ini selama Januari-April hanya 35,9 juta dolar AS berkurang, jika dibandingkan perioda sama 2014 mencapai 47,5 juta dolar.

Kusumawati mengatakan, khusus rekan bisnis di Singapura, negeri kawasan ASEAN itu banyak memesan pakaian buatan tangan-tangan terampil masyarakat Pulau Dewata untuk dipasarkan kembali kepada wisatawan mancanegara yang berlibur maupun singgah sementara di negeri tersebut.

Pengusaha atau mitra bisnisnya di Singapura selain meminta banyak jenis dan motif pakaian juga membeli banyak perhiasan perak yang dipadukan dengan emas yan diisi dengan hiasan bermotifkan budaya lokal sehingga kelihatan antik dan unik.

Perhiasan yang dibuat unik, antik dan harga terjangkau yang banyak diburu para konsumen mancanegara sebagai benda cendramata, tutur Kusumawati sambil menunjukkan jenis perhiasan unikdan antik yang banyak diminta pasar mancanegara.

Ia juga menyebutkan, pengrajin Bali mampu mengolah kayu menjadi berbagai jenis patung yang unik dan menarik, bahkan akar kayu juga diolah menjadi aneka jenis cenderamata yang sangat disenangi wisatawan mancanegara, terutama asal Yunani, disamping dikapalkan ke AS dan Jepang.

Sedikitnya 12 persen patung maupun aneka kerajinan yang berbahan baku kayu dikapalkan untuk memenuhi permintaan konsumen asal Yunani disamping anyaman lainnya, kata dia sambil memuji bahwa dunia pariwisata sangat membantu perdagangan antarbangsa ini sebab, mereka (turis-red) saat menikmati liburan di Bali, ada diantaranya pengusaha.

Mitra bisnis asal Yunani belakagan ini gencar memesan aneka kerajinan maupun perabotan rumah tangga dari anyaman yang dipadukan dengan kayu, kata Kusumawati lagi, namun Singapura selain perhiasan yang banyak dibeli adalah pakaian, anyaman, dan aneka kerajinan lainnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015