Banyuwangi (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setempat melakukan persembahyangan di Pura Agung Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
"Persembahyangan di Pura terbesar di Kabupaten Banyuwangi merupakan awal dari rangkaian upacara `Bhakti Penganyar` di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kabupaten Lumajang, yang dilakukan Pemprov Bali pada 10 Juli- 11 Juli 2015," kata Gubernur Mangku Pastika ketika memberikan sambutan di hadapan puluhan pemangku dan masyarakat Hindu di Banyuwangi.
Ia mengatakan, sebagai umat Hindu Bali wajib hukumnya memohon kepada para Dewa dan para leluhur di Pura Blambangan agar diberikan kesejahteraan dan kemakmuran lahir bhatin.
Mantan Kapolda Bali ini menjelaskan, pihaknya sengaja bersembahyang di pura warisan kerajaan Blambangan masa lalu itu, karena antara leluhur Bali dan Blambangan memiliki keterkaitan yang sangat erat antara agama dan budaya.
Selain itu, ia mengatakan, mendapatkan ketenangan ketika melakukan prosesi upacara di Pura yang baru dipugar sekitar tahun 1990-an itu.
"Suasana sakral dan magis sangat terasa ketika sang pemimpin upacara melakukan puja dengan lantunan bahasa Jawa Kuno," kata purnawirawan bintang tiga itu.
Mangku Pastika melanjutkan, pihaknya sangat terkesan dengan lantunan nada gamelan Jawa yang lembut dan halus dan diiringi nyanyian "sinden" Jawa melantunkan lagu-lagu pujian terhadap Tuhan.
"Gamelan Jawa seakan menghayutkan saya ke dalam alam rohani ketika berhubungan dengan Tuhan melalui doa-doa," imbuhnya.
Sementara itu, Saiyoto, salah seorang tokoh agama Hindu di daerah setempat mengatakan, pihaknya sangat terkesan dengan kedatangan Gubernur Bali yang memang rutin mengunjungi ke Blambangan setiap tahunnya.
Dikatakan, Pura Blambangan bisa semakin eksis sampai saat ini karena selalu mendapatkan perhatian dan dukungan dari Pemprov Bali dan masyarakat di Pulau Dewata pada umumnya.
"Pura ini bisa sampai seperti sekarang ini, tidak dapat dilepaskan dari saudara-saudara kita di Bali, mereka selalu memberikan semangat baik dalam bentuk moril maupun materiil," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Persembahyangan di Pura terbesar di Kabupaten Banyuwangi merupakan awal dari rangkaian upacara `Bhakti Penganyar` di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kabupaten Lumajang, yang dilakukan Pemprov Bali pada 10 Juli- 11 Juli 2015," kata Gubernur Mangku Pastika ketika memberikan sambutan di hadapan puluhan pemangku dan masyarakat Hindu di Banyuwangi.
Ia mengatakan, sebagai umat Hindu Bali wajib hukumnya memohon kepada para Dewa dan para leluhur di Pura Blambangan agar diberikan kesejahteraan dan kemakmuran lahir bhatin.
Mantan Kapolda Bali ini menjelaskan, pihaknya sengaja bersembahyang di pura warisan kerajaan Blambangan masa lalu itu, karena antara leluhur Bali dan Blambangan memiliki keterkaitan yang sangat erat antara agama dan budaya.
Selain itu, ia mengatakan, mendapatkan ketenangan ketika melakukan prosesi upacara di Pura yang baru dipugar sekitar tahun 1990-an itu.
"Suasana sakral dan magis sangat terasa ketika sang pemimpin upacara melakukan puja dengan lantunan bahasa Jawa Kuno," kata purnawirawan bintang tiga itu.
Mangku Pastika melanjutkan, pihaknya sangat terkesan dengan lantunan nada gamelan Jawa yang lembut dan halus dan diiringi nyanyian "sinden" Jawa melantunkan lagu-lagu pujian terhadap Tuhan.
"Gamelan Jawa seakan menghayutkan saya ke dalam alam rohani ketika berhubungan dengan Tuhan melalui doa-doa," imbuhnya.
Sementara itu, Saiyoto, salah seorang tokoh agama Hindu di daerah setempat mengatakan, pihaknya sangat terkesan dengan kedatangan Gubernur Bali yang memang rutin mengunjungi ke Blambangan setiap tahunnya.
Dikatakan, Pura Blambangan bisa semakin eksis sampai saat ini karena selalu mendapatkan perhatian dan dukungan dari Pemprov Bali dan masyarakat di Pulau Dewata pada umumnya.
"Pura ini bisa sampai seperti sekarang ini, tidak dapat dilepaskan dari saudara-saudara kita di Bali, mereka selalu memberikan semangat baik dalam bentuk moril maupun materiil," katanya. (WDY)
Editor : I Nyoman Aditya T I
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015