Denpasar (Antara Bali) - Perkembangan ketenagakerjaan di Provinsi Bali selama triwulan I-2015 menunjukkan kemampuan daya serap tenaga kerja yang membaik, berkat semakin mantapnya kegiatan investasi selama awal 2015 di daerah pariwisata Pulau Dewata.
"Membaiknya kegiatan investasi selama triwulan I-2015 telah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, di Denpasar, Kamis.
Ia, dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Bali, menyebutkan, penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 152,5 ribu orang, sehingga sampai dengan bulan Februari 2015 penduduk yang bekerja di Bali mencapai 2,42 juta orang.
Meningkatnya jumlah tenaga kerja mengakibatkan tingkat pengangguran terbuka dapat dipertahankan sebesar 1,37 persen, sebab perkembangan ketenagakerjaan di daerah ini menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah angkatan kerja selama triwulan laporan.
Dalam laporannya juga disebutkan, sesuai perkembangan kependudukan dalam tiga bulan laporan, terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja sebanyak 142,03 ribu orang dari 2,31 juta orang pada Agustus 2014 menjadi 2,45 juta orang pada Februari 2015.
Apabila dibandingkan dengan posisi Februari 2014,terdapat kenaikan angkatan kerja sebanyak 48,36 ribu orang, ini artinya penduduk yang dalam usia produktif di Provinsi Bali terus meningkat yang memiliki konsekuensi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan baru.
Membaiknya aktivitas investasi selama triwulan I-2015 telah mendorong penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali. Jumlah tenaga kerja di Bali mengalami penambahan sebanyak 152,54 ribu orang dibanding Agustus 2014 menjadi 2,42 juta orang, atau bertambah sebanyak 47,7 ribu orang dibanding keadaan Februari 2014.
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja telah berdampak positif terhadap terjaganya tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Bali yang hanya mencapai 1,37 persen, atau turun dibanding TPT Agustus 2014 sebesar 1,90 persen.
Dewi Setyowati menjelaskan, secara sektoral, penyerapan tenaga kerja pada Februari 2015 relatif bervariasi. Beberapa sektor yang mengalami peningkatan mencakup sektor industri, perdagangan, dan keuangan masing-masing sebesar 18,3 persen, 6,9 persen, dan 47,5 persen.
Sementara sektor pertanian, konstruksi, transportasi, jasa kemasyarakatan, dan lainnya (pertambangan dan penggalian serta LGA) justru mengalami penurunan akibat berbagai faktor yakni masing- masing sebesar 3,5 persen, 22,9 persen, 7,8 persen, 2,4 persen, dan 40,4 persen. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Membaiknya kegiatan investasi selama triwulan I-2015 telah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, di Denpasar, Kamis.
Ia, dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Bali, menyebutkan, penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 152,5 ribu orang, sehingga sampai dengan bulan Februari 2015 penduduk yang bekerja di Bali mencapai 2,42 juta orang.
Meningkatnya jumlah tenaga kerja mengakibatkan tingkat pengangguran terbuka dapat dipertahankan sebesar 1,37 persen, sebab perkembangan ketenagakerjaan di daerah ini menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah angkatan kerja selama triwulan laporan.
Dalam laporannya juga disebutkan, sesuai perkembangan kependudukan dalam tiga bulan laporan, terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja sebanyak 142,03 ribu orang dari 2,31 juta orang pada Agustus 2014 menjadi 2,45 juta orang pada Februari 2015.
Apabila dibandingkan dengan posisi Februari 2014,terdapat kenaikan angkatan kerja sebanyak 48,36 ribu orang, ini artinya penduduk yang dalam usia produktif di Provinsi Bali terus meningkat yang memiliki konsekuensi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan baru.
Membaiknya aktivitas investasi selama triwulan I-2015 telah mendorong penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali. Jumlah tenaga kerja di Bali mengalami penambahan sebanyak 152,54 ribu orang dibanding Agustus 2014 menjadi 2,42 juta orang, atau bertambah sebanyak 47,7 ribu orang dibanding keadaan Februari 2014.
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja telah berdampak positif terhadap terjaganya tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Bali yang hanya mencapai 1,37 persen, atau turun dibanding TPT Agustus 2014 sebesar 1,90 persen.
Dewi Setyowati menjelaskan, secara sektoral, penyerapan tenaga kerja pada Februari 2015 relatif bervariasi. Beberapa sektor yang mengalami peningkatan mencakup sektor industri, perdagangan, dan keuangan masing-masing sebesar 18,3 persen, 6,9 persen, dan 47,5 persen.
Sementara sektor pertanian, konstruksi, transportasi, jasa kemasyarakatan, dan lainnya (pertambangan dan penggalian serta LGA) justru mengalami penurunan akibat berbagai faktor yakni masing- masing sebesar 3,5 persen, 22,9 persen, 7,8 persen, 2,4 persen, dan 40,4 persen. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015