Denpasar (Antara Bali) - Sanggar Kapan, Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali menampilkan pementasan drama berjudul "Nangluk Merana" di Taman Budaya Denpasar serangkaian pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37, Selasa.

"Melalui pementasan ini, kami ingin mengajak generasi muda di desa kami melestarikan kesenian drama yang mulai dilupakan seiring perkembangan zaman saat ini yang dipenuhi dengan sinetron dan film barat," kata Nyoman Karya Dibala, pemimpin sanggar Kapan.

Ia menjelaskan, drama berjudul "Nangluk Merana" menceritakan tentang kehidupan sehari hari di Desa Kusamba, kata "Nangluk berarti mengembalikan dan kata "merana" artinya wabah, jadi bermakna mengembalikan kisah dan kehidupan sehari hari masa lampau dalam sebuah cerita yang apik dan sarat akan nilai moral.

Diceritakan secara singkat, ketika dulu kala di Desa Kusamba, anak anak kecil selalu bermain di pantai hingga larut malam, datanglah seorang kakek memberi nasihat kepada anak anak itu agar tidak hanya bermain saja, tetapi tetap harus ingat dengan kewajiban belajar dan membantu orang tua.

Selain itu, ia juga menceritakan tentang nelayan dan saudagar (pengepul) yang akhirnya jatuh cinta setelah melakukan transaksi jual beli ikan di pinggir Pantai Kusamba.

"Ceritanya murni merupakan pengalaman dan kisah rakyat Kusamba beberapa tahun silam, dimana ketika itu, hampir sebagian besar penduduk bergelut bidang perikanan dan kelautan," ungkap dia.

Selain sebagai kisah drama yang menyiratkan nilai moral kepada anak anak, drama tersebut juga sebagai kritikan kepada pemerintah karena saat ini sebagian besar pantai di sana telah ditembok oleh pemerintah sehingga hanya sedikit yang tetap bertahan menjadi nelayan.

Karya Dibala menjelaskan, pada pementasan drama itu melibatkan 41 orang penari dan lima orang penabuh (pemain musik) yang berasal dari desa setempat.

"Semuanya adalah anak anak dari Desa Kusamba, mulai dari umur tiga tahun sampai 15 tahun. Dengan itu kami ingin mewariskan kesenian peran ini kepada anak anak kami sehingga kesenian ini tetap lestari," imbuhnya.

Pementasan drama oleh sanggar Kapan, Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung merupakan salah satu pementasan dari lima jenis kesenian yang tampil di hari ke-26 pelaksanaan PKB tahun ini.

Kelima pementasan tersebut berlangsung dari siang, sore, hingga malam hari pada enam panggung pertunjukan di sekitaran Taman Budaya, Denpasar. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015