Semarang (Antara Bali) - Kapolri Jenderal Polisi Barodin Haiti mewisuda 389 lulusan perdana Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah, strata 1 dengan gelar Sarjana Terapan Kepolisian.
Wisuda digelar di Gedung Graha Cendekia Kompleks Akademi Kepolisian Semarang, Selasa, tersebut terdiri dari 345 taruna dan 44 taruni.
Kapolri mengatakan para wisudawan ini merupakan lulusan pertama sejak Akpol Semarang ditetapkan sebagai pendidikan tinggi vokasi. "Kegiatan ini merupakan momentum istimewa sebagai wisudawan lulusan pertama," katanya.
Pendidikan kesarjanaan ini, lanjut dia, merupakan satu proses penambahan pengetahuan teoritis, teknis, dan sikap mental ideal. Ia mengharapkan melalui pendidikan kesarjanaan akan lahir perwira Polri yang kapabel dan memenuhi harapan masyarakat.
Menurut Kapolri, para Sarjana Terapan Kepolisian harus mampu menghadapi dampak negatif globalisasi. Ia menuturkan globalisasi berdampak terhadap berkembangnya modus kejahatan yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap pembangunan.
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk memenuhi tuntutan masyarakat atas polisi yang profesional, Polri membutuhkan sumber daya manusia yang handal. "Polri perlu SDM yang handal, bermoral, profesional, dan mampu menguasai perkembangan zaman," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Wisuda digelar di Gedung Graha Cendekia Kompleks Akademi Kepolisian Semarang, Selasa, tersebut terdiri dari 345 taruna dan 44 taruni.
Kapolri mengatakan para wisudawan ini merupakan lulusan pertama sejak Akpol Semarang ditetapkan sebagai pendidikan tinggi vokasi. "Kegiatan ini merupakan momentum istimewa sebagai wisudawan lulusan pertama," katanya.
Pendidikan kesarjanaan ini, lanjut dia, merupakan satu proses penambahan pengetahuan teoritis, teknis, dan sikap mental ideal. Ia mengharapkan melalui pendidikan kesarjanaan akan lahir perwira Polri yang kapabel dan memenuhi harapan masyarakat.
Menurut Kapolri, para Sarjana Terapan Kepolisian harus mampu menghadapi dampak negatif globalisasi. Ia menuturkan globalisasi berdampak terhadap berkembangnya modus kejahatan yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap pembangunan.
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk memenuhi tuntutan masyarakat atas polisi yang profesional, Polri membutuhkan sumber daya manusia yang handal. "Polri perlu SDM yang handal, bermoral, profesional, dan mampu menguasai perkembangan zaman," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015