Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor ikan dan udang senilai 16,14 juta dolar AS selama bulan Mei 2015, meningkat 57,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya (April 2015) yang tercatat 10,27 dolar AS.

"Perolehan tersebut jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya juga bertambah 69,71 persen, karena pada Mei 2014 hanya mengantongi 9,51 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, ekspor ikan dan udang itu mampu memberikan kontribusi sebesar 69,71 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai 45,64 juta dolar AS selama bulan Mei 2015.

Namun perolehan devisa secara keseluruhan itu berkurang 5,73 persen dibanding bulan April 2015 yang tercatat 48,41 juta dolar AS, ikar Panasunan Siregar.

Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, disamping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.

Panasunan Siregar menambahkan, ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Jepang yang menyerap 63,25 persen, menyusul Amerika Serikat 12,98 persen, Australia 3,28 persen, Singapura 0,42 persen, Hong Kong 3,49 persen, Perancis 0,39 persen, Spanyol 0,16 persen, Inggris 0,86 persen, Belanda 0,50 persen dan Thailand 1,49 pesen.

Sedangkan 13,19 persen sisanya menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri.

Hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran luar negeri itu antara lain ikan hias hidup, ikan kakap, kepiting, kerapu, ikan tuna dan lobster, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015