Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menggelar pemutaran film beragam kisah seputar anak dari berbagai latar budaya selama dua hari, 4-5 Juni 2015.

"Pemutaran film Kisah Anak dalam Sinema yang terbuka untuk masyarakat umum secara cuma-cuma mulai pukul 17.00 hingga 22.00 waktu setempat," kata Koordinator kegiatan tersebut Vanesa Martida di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, sinema Bentara kali ini menampilkan film-film karya sutradara mumpuni empat negara Indonesia, Jepang, Perancis, dan Jerman.

Film tersebut antara lain berjudul Maryam (Sidi Saleh, Indonesia), Sputnik (Markus Dietrich, Jerman), Le Petit Nicolas (Laurent Tirard, Perancis), Couleur du peau: miel (Laurent Boileau dan Jung Sik-jun, Perancis dan Korea), Chibi Maruko Chan (Yumiko Suda dan Tsutomu Shibayama, Jepang) dan Kappa no Sanpei (Toshio Hirata, Jepang).

Film-film bertema kehidupan anak menarik simpati dan bersifat menghibur bagi para pemirsanya serta mengandung makna dan nilai-nilai positif universal yang terkadang sulit diungkapkan dari persepektif orang dewasa, ujar Vanesa Martida.

Ia menjelaskan, salah satu yang menarik adalah film Kappa No Sanpei karya sutradara Jepang, Toshio Hirata. Film tersebut mengangkat mitologi tradisional masyarakat Jepang, yakni "Kappa" merupakan Dewa Air yang hidup di danau dan sangat dihormati masyarakat setempat.

Film tersebut sarat akan latar tradisi yang mengandung nilai lokal genius. Demikian pula film Indonesia "Maryam" karya sutradara Sidi Saleh yang turut diputar dalam program kali ini, meraih penghargaan internasional Orizzonti Award pada 71st Venice Film Festival 2014.

Film yang menghadirkan nilai toleransi tersebut, mengisahkan tentang seorang anak perempuan dalam merawat majikannya yang menderita gangguan mental (autis) hingga saat malam Natal tiba, meskipun agama mereka berbeda.

"Film-film tentang kisah anak karya sutradara Perancis dan Jerman yang turut diputar dalam acara kali ini juga tidak kalah menarik. Film-film tersebut berhasil meraih penghargaan internasional seperti TFO Prize untuk film Anak-anak terbaik pada Cinfranco 2010," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015