Singaraja (Antara Bali) - Para pedagang "daksina", kelengkapan ritual Hindu di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng mengalami kenaikan omzet hingga 70 persen menjelang hari raya Galungan, hari suci dalam memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).

"Daksina atau kelengkapan sesajen banyak dibeli masyarakat perkotaan karena dinilai praktis dibanding membuatnya yang sangat rumit dan membutuhkan waktu banyak," kata Nyoman Rinti, salah seorang pedagang yang menjual daksina tersebut, Jumat.

Ia menjelasakan, lonjakan pembeli terjadi sejak seminggu terakhir dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada H-1 menjelang hari raya Galungan, 14 Juli mendatang.

Pihaknya mendapat keuntungan bersih (omzet) mencapai Rp170.000 sehari, naik dari hari-hari biasa yang hanya sekitar Rp100.000.

"Satu hari menjelang Galungan, omzet bisa bertambah antara dua sampai tiga kali lipat, karena kebutuhan akan salah satu pelengkap upacara ini cukup banyak untuk prosesi persembahyangan pada hari raya besar umat Hindu," kata dia.

Nyoman Rinti menjelaskan, satu jenis daksina berbahan lengkap, berisi kelapa, "tetuesan" (rangkaian janur), benang suci, "Canang Sari", buah pinang dan beras yang disatukan dalam sebuah wadah dari janur berbentuk kubus seharga Rp10.000, harga bertambah sekitar Rp3.000 jika ingin dilengkapi dengan telur bebek.

Dalam sehari, pihaknya membuat 10 sampai 20 biji, jumlah produksi meningkat karena persediaan belakangan ini selalu habis. "Saya buat sendiri di sini, bahan-bahannya sudah lengkap, semua dibawa dari rumah," imbuh dia.

Nyoman Astini, seorang pedagang daksina lain mengatakan, pihaknya menambah jumlah bahan baku menjelang Galungan untuk memenuhi pesanan yang sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu.

Ia menjelaskan, pihaknya membeli bahan baku seperti janur, dan beberapa bahan pelengkap lainnya dalam jumlah banyak, sehingga tidak kewalahan jika konsumen sedang ramai.

Selain menjual daksina, pihaknya juga menjual "gegantungan" atau sarana pelengkap untuk "Pelinggih" Pura, "Canang Sari" yakni sarana sembahyang sehari-hari umat Hindu, Taman (piring dari janur) dan beberapa pelengkap upacara yang lainnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bagus Andi

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015