Jembrana (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pelabuhan Gilimanuk untuk mengecek kesiapan pelabuhan yang menghubungkan Pulau Bali dan Jawa itu menjelang arus mudik Lebaran.
"Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan pihak pengelola pelabuhan. Salah satunya mengenai kebersihan, karena pelabuhan merupakan gerbang pertama cermin Pulau Bali, maka kebersihan perlu dijaga dengan serius," kata Sudikerta di sela-sela inspeksi mendadak tersebut di Gilimanuk, Jembrana, Minggu.
Terkait penanganan para pemudik, Wakil Gubernur meminta agar pihak kepolisian melakukan koordinasi lintas sektoral bagi kelancaran arus mudik nanti.
Dia juga mengimbau pemudik tidak melakukan perjalanan mudik pada H-1 ataupun H-2 Idul Fitri guna menghindari menumpuknya arus mudik.
Secara khusus, dia juga meminta kepada Kapolres Jembrana untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam hal pembatas jalan serta penyediaan posko-posko peristirahatan bagi para pemudik sehingga memberikan kenyaman bagi pemudik selama perjalanan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Informasi Provinsi Bali, Ketut Artika menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi Idul Fitri nanti pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Angkutan Sungai Danau Penyebrangan Indonesia (PT ASDP) dan kepolisian, baik masalah angkutan penumpang maupun barang.
Khusus untuk angkutan barang, yang mengangkut kebutuhan barang pokok sembako akan diberikan toleransi agar masih bisa lewat dari H-7 sampai dengan H-1 jelang Idul Fitri, sedangkan barang lainnya tidak diizinkan untuk lewat.
Sedangkan Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Wahyudi Rusiyanto mengemukakan pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan pihak terkait baik dengan kepolisian, TNI ataupun swasta.
"Sebagai antisipasi pada saat Lebaran nanti akan ditambahkan jumlah personel dan loket-loket pelayanan seperti loket sepeda motor. Kalau hari biasa hanya membuka satu atau dua maka pada Lebaran akan dibuka tujuh loket," katanya.
Demikian juga untuk kendaraan roda empat akan dioperasikan lima loket termasuk satu loket tambahan yang khusus melayani bus dan truk.
Sedangkan untuk kapal angkutan, saat ini ada 47 kapal yang sudah siap operasi. Untuk operasi sehari-hari akan dioperasikan 32 kapal mengingat hanya terdapat enam dermaga.
Pada kesempatan itu, Sudikerta juga menyoroti banyaknya kendaraan pengangkut barang dengan melebih kapasitas tonase yang masuk ke Bali.
Sudikerta minta kepada petugas agar bertindak tegas terhadap kendaraan yang kelebihan muatan dan tidak melakukan praktek ilegal dalam proses tilang.
Selain itu, kepada petugas diingatkan agar memberikan peringatan kepada para pengemudi angkutan muat ini untuk tidak membawa barang yang melebihi kapasitas lagi, mengingat hal tersebut akan memberikan beban pada jalan juga akan membahayakan yang bersangkutan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan pihak pengelola pelabuhan. Salah satunya mengenai kebersihan, karena pelabuhan merupakan gerbang pertama cermin Pulau Bali, maka kebersihan perlu dijaga dengan serius," kata Sudikerta di sela-sela inspeksi mendadak tersebut di Gilimanuk, Jembrana, Minggu.
Terkait penanganan para pemudik, Wakil Gubernur meminta agar pihak kepolisian melakukan koordinasi lintas sektoral bagi kelancaran arus mudik nanti.
Dia juga mengimbau pemudik tidak melakukan perjalanan mudik pada H-1 ataupun H-2 Idul Fitri guna menghindari menumpuknya arus mudik.
Secara khusus, dia juga meminta kepada Kapolres Jembrana untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam hal pembatas jalan serta penyediaan posko-posko peristirahatan bagi para pemudik sehingga memberikan kenyaman bagi pemudik selama perjalanan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Informasi Provinsi Bali, Ketut Artika menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi Idul Fitri nanti pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Angkutan Sungai Danau Penyebrangan Indonesia (PT ASDP) dan kepolisian, baik masalah angkutan penumpang maupun barang.
Khusus untuk angkutan barang, yang mengangkut kebutuhan barang pokok sembako akan diberikan toleransi agar masih bisa lewat dari H-7 sampai dengan H-1 jelang Idul Fitri, sedangkan barang lainnya tidak diizinkan untuk lewat.
Sedangkan Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Wahyudi Rusiyanto mengemukakan pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan pihak terkait baik dengan kepolisian, TNI ataupun swasta.
"Sebagai antisipasi pada saat Lebaran nanti akan ditambahkan jumlah personel dan loket-loket pelayanan seperti loket sepeda motor. Kalau hari biasa hanya membuka satu atau dua maka pada Lebaran akan dibuka tujuh loket," katanya.
Demikian juga untuk kendaraan roda empat akan dioperasikan lima loket termasuk satu loket tambahan yang khusus melayani bus dan truk.
Sedangkan untuk kapal angkutan, saat ini ada 47 kapal yang sudah siap operasi. Untuk operasi sehari-hari akan dioperasikan 32 kapal mengingat hanya terdapat enam dermaga.
Pada kesempatan itu, Sudikerta juga menyoroti banyaknya kendaraan pengangkut barang dengan melebih kapasitas tonase yang masuk ke Bali.
Sudikerta minta kepada petugas agar bertindak tegas terhadap kendaraan yang kelebihan muatan dan tidak melakukan praktek ilegal dalam proses tilang.
Selain itu, kepada petugas diingatkan agar memberikan peringatan kepada para pengemudi angkutan muat ini untuk tidak membawa barang yang melebihi kapasitas lagi, mengingat hal tersebut akan memberikan beban pada jalan juga akan membahayakan yang bersangkutan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015