Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar menggelar diskusi membahas upaya pelestarian lingkungan melalui media audio visual di sela-sela pemutaran puluhan judul film cerita dan dokumenter.

"Diskusi tersebut menampilkan pembicara Naniek Kohdrata, SP, MLA, dosen Universitas Udayana yang juga ahli arsitektur lanskap dan tata ruang kota," kata Koordinator kegiatan tersebut Vanesa Martida di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, diskusi yang melibatkan mahasiswa, masyarakat umum dari berbagai latar belakang itu juga membicarakan tentang upaya mewujudkan tata ruang kota yang ideal dengan pola hidup ramah lingkungan.

Melalui tayangan audio visual seperti film, masyarakat dapat diajak untuk lebih peka dan menyadari kondisi lingkungan di sekitar mereka. Generasi muda saat ini dapat bersikap lebih kritis terhadap upaya-upaya perusakan lingkungan yang bisa mengancam kestabilan ekosistem di masa mendatang.

Vanesa Martida menjelaskan, pemutaran film berlangsung selama dua hari, 26-27 Juli 2015 dalam memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2015.

Kegiatan itu digelar bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut Indonesien, Alliance Fran�aise Bali, dan Northern Cultural Expression Society- Kanada.

Puluhan judul film yang diputar secara gratis antara lain "Home" Perancis, 2008, berdurasi 98 menit, dengan sutradara: Ursula Meier mengisahkan kehidupan Marthe (Isabelle Huppert) dan Michel (Olivier Gourmet) dan tiga anaknya.

Keluarga tersebut tinggal di samping jalan raya yang belum selesai. Suatu hari tanpa peringatan, pekerja konstruksi mulai memperluas jalan raya dan terjadi peningkatan kebisingan dari lalu lintas yang lewat.

Putri mereka yang lebih muda, Marion (Madeleine Budd), menjadi terobsesi tentang kualitas dan kebersihan lingkungannya. Dia memperhatikan rumput yang menunjukkan bukti emisi karbon monoksida dan yakin bahwa keluarga akan mati sebelum waktunya, atau mungkin jatuh sakit, sebagai konsekuensi hidup seperti dekat dengan jalan raya. Film terbaik tersebut meraih penghargaan pada Swis Film Prize, ujar Vanesa Martida. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015