Gianyar (Antara Bali) - Pelaksanaan kegiatan ritual Tawur Agung di Pura Desa Demayu, Singakerta, perkampungan seniman Ubud, Gianyar, Bali, dihadiri ribuan warga, Senin.
Kegiatan yang dipersiapkan sejak enam bulan lalu itu berlangsung sangat khusuk, juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Anak Agung Puspayoga, Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati serta tokoh puri atau keluarga bekas kerajaan.
Ketua Panitia Karya yang juga Bandesa Pakraman Demayu, I Wayan Suka menjelaskan, Tawur Agung merupakan rangkaian upacara "Mamungkah Mupuk Pedagingan Ngenteg Linggih Mapududusan Agung", Ngusaba Nini di Pura Desa Demayu.
Upacara sakral itu, kata Suka, dipimpin oleh Ida Pedanda Grya Sanding Pejeng, Ida Pedanda Gde Made Gunung, Ida Pedanda Grya Gunung Sari Peliatan dan Rsi Bujangga Angkling.
Selain itu juga Ida Pedanda Singakerta, Ida Pedanda Buduk, Ida Pedanda Kutri, Ida Pedanda Budha Sukawati, Ida Pedanda Cau Belayu, Ida Pedanda Kediri Tampaksiring, Ida Pedanda Sanur Badun, Ida Pedanda Tewel, Ida Pedanda Santian Ubud, Ida Pedanda Grya Anyar Kamenuh, Ida Padanda Abian Semal, dan Ida Padanda Buruan.
Ia berharap setelah berlangsungnya upacara itu umat sedharma selamat lahir dan bathin, alam semesta buana alit dan buana agung bersih dari vibrasi negatif, sedangkan pemimpin Indonesia dan umat diberikan tuntunan serta petunjuk agar berjalan dengan baik sesuai swadrama dan swagunanya.
Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan rasa salut dan terimaksihnya kepada warga Demayu, yang mmapu menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya sehingga ngayah bakti ngaturang yadnya dapat dilaksanakan bersama Warga Desa Pakraman Demayu.
Hal itu, menurut Bupati yang akrab disapa Cok Ace itu, harus dijadikan landasan dan suri tauladan oleh desa pakraman/adat lainnya di Kabupaten Gianyar.
Kegiatan ritual itu mendoakan alam beserta isinya agar selamat dan bersih berfungsi sebagaimana mestinya.
"Kesadaran warga kami di Kabupaten Gianyar untuk meningkatkan diri dekat dengan Ida Sang Hyang Widhi Waca, mohon keselamatan lahir dan bathin serta beryadnya sangat tinggi," katanya.
Hal itu dikatakan Bupati berdasarkan tingginya niat masyarkat untuk beryadnya mengharapkan kehadiran Bupati saat berlangsungnya hajatan karya yang diselenggarakan.
Wakil Gubernur Bali AA Puspayoga berharap kebesaran Bali dan keagungan Yang Maha Esa disyukuri, dengan bersama-sama menjaga taksu Bali agar tidak hilang atau sirna.
Sebagai umat, kata Puspayoga, melaksanakan kewajiban beryadnya merupkan tugas sesuai swadarma negara lan agama. Namun dalam melaksnakannya harus sesuai ajaran agama Hindu dan Tri Hita Karana, yang nantinya dapat membentengi adat dan budaya agar tetap ajeg mengayomi umatnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Kegiatan yang dipersiapkan sejak enam bulan lalu itu berlangsung sangat khusuk, juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Anak Agung Puspayoga, Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati serta tokoh puri atau keluarga bekas kerajaan.
Ketua Panitia Karya yang juga Bandesa Pakraman Demayu, I Wayan Suka menjelaskan, Tawur Agung merupakan rangkaian upacara "Mamungkah Mupuk Pedagingan Ngenteg Linggih Mapududusan Agung", Ngusaba Nini di Pura Desa Demayu.
Upacara sakral itu, kata Suka, dipimpin oleh Ida Pedanda Grya Sanding Pejeng, Ida Pedanda Gde Made Gunung, Ida Pedanda Grya Gunung Sari Peliatan dan Rsi Bujangga Angkling.
Selain itu juga Ida Pedanda Singakerta, Ida Pedanda Buduk, Ida Pedanda Kutri, Ida Pedanda Budha Sukawati, Ida Pedanda Cau Belayu, Ida Pedanda Kediri Tampaksiring, Ida Pedanda Sanur Badun, Ida Pedanda Tewel, Ida Pedanda Santian Ubud, Ida Pedanda Grya Anyar Kamenuh, Ida Padanda Abian Semal, dan Ida Padanda Buruan.
Ia berharap setelah berlangsungnya upacara itu umat sedharma selamat lahir dan bathin, alam semesta buana alit dan buana agung bersih dari vibrasi negatif, sedangkan pemimpin Indonesia dan umat diberikan tuntunan serta petunjuk agar berjalan dengan baik sesuai swadrama dan swagunanya.
Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan rasa salut dan terimaksihnya kepada warga Demayu, yang mmapu menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya sehingga ngayah bakti ngaturang yadnya dapat dilaksanakan bersama Warga Desa Pakraman Demayu.
Hal itu, menurut Bupati yang akrab disapa Cok Ace itu, harus dijadikan landasan dan suri tauladan oleh desa pakraman/adat lainnya di Kabupaten Gianyar.
Kegiatan ritual itu mendoakan alam beserta isinya agar selamat dan bersih berfungsi sebagaimana mestinya.
"Kesadaran warga kami di Kabupaten Gianyar untuk meningkatkan diri dekat dengan Ida Sang Hyang Widhi Waca, mohon keselamatan lahir dan bathin serta beryadnya sangat tinggi," katanya.
Hal itu dikatakan Bupati berdasarkan tingginya niat masyarkat untuk beryadnya mengharapkan kehadiran Bupati saat berlangsungnya hajatan karya yang diselenggarakan.
Wakil Gubernur Bali AA Puspayoga berharap kebesaran Bali dan keagungan Yang Maha Esa disyukuri, dengan bersama-sama menjaga taksu Bali agar tidak hilang atau sirna.
Sebagai umat, kata Puspayoga, melaksanakan kewajiban beryadnya merupkan tugas sesuai swadarma negara lan agama. Namun dalam melaksnakannya harus sesuai ajaran agama Hindu dan Tri Hita Karana, yang nantinya dapat membentengi adat dan budaya agar tetap ajeg mengayomi umatnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010