Ubud (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan keluarga besar Maha Semaya Warga Pande untuk meningkatkan keterampilan dan teknologinya dalam upaya menyongsong masa depan.
"Saya harapkan pengurus Maha Semaya Warga Pande (MSWP) Provinsi Bali mampu meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi era globalisasi yang semakin pesat perkembangannya," katanya pada acara pembukaan Pesamuan Agung V dan Paruman Sulinggih III Sira Empu MSWP Bali di Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu.
Ia mengatakan leluhur warga Pande sejak dahulu berprofesi dalam perajin besi, perak dan emas. Bahkan pada waktu itu para empu pande membuat persenjataan, berupa keris, tombak dan persenjataan lainnya yang terbuat dari baja.
"Berdasarkan sejarah yang tertuang dalam prasasti, bahwa keturunan dari warga Pande sangat luar biasa membuat kerajinan dari emas, perak dan persenjataan dari baja, seperti keris," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Mangku Pastika mengakui, leluhur warga Pande zaman kerajaan dahalu sangat dekat dengan raja, karena keahliannya membuat persenjataan. Seperti kehebatan Empu Gandring membuat keris, dan keris itu pun diambil oleh Raja Ken Arok. Bahkan dahulu keris tersebut memiliki kekuatan sakral, sehingga mampu mengutuk keturunan Ken Arok, karena keinginan Ken Arok memiliki keris itu dengan cara membunuh Empu Gandring.
"Kehebatan dan kesakralan keris yang dibuat Empu Gandring membuktikan leluhur warga Pande sangat kuat, bahkan kutukan yang diucapkan Empu Gandring terbukti ampuh sampai tujuh keturunan Ken Arok terbunuh oleh keris tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, dalam mengisi kekinian dan masa depan, maka warga Pande tidak boleh terlena oleh kekuatan para leluhurnya, karena itu harus introspeksi diri. Saat ini zaman telah berubah dan terjadinya globalisasi yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Disinilah peran pengurus agar bisa memajukan anggotanya, dengan meningkatkan pendidikan, dan pembinaan terhadap sumber saya manusianya," katanya.
Mangku Pastika lebih lanjut mengatakan pihaknya tidak ingin mendengar warga Pande yang menderita atau dalam garis kemiskinan. Karena menenggok ke belakang, bahwa leluhurnya sangat hebat dan mapan dalam kehidupan.
"Kalau sampai mendengar warga Pande dibawah kemiskinan, itu karena pengurusnya tidak mau berbagi rezeki dan menolongnya. Padahal dulu leluhurnya orang hebat dan mapan dalam segala bidang. Jika itu terjadi, artinya pengurus MSWP tidak mau membantu meningkatkan SDM sehingga mereka miskin," katanya.
Sementara Ketua Panitia Pesamuan MSWP Bali Wayan Sutena mengatakan kegiatan ini adalah laporan kerja dari pengurus periode sebelumnya, dan kali ini pertemuan untuk membuat kerja lima tahun ke depan," katanya.
"Selain itu juga memilih pengurus baru MSWP Bali periode 2015-2020. Karena langkah ini adalah sesuai dengan AD/ART organisasi, karena itu kami melaksanakan Pesamuan Agung Warga Pande 2015," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya mendukung saran dan harapan Gubernur Mangku Pastika, oleh karena itu warga Pande agar senantiasa berjuang sesuai dengan profesi yang ditekuni," katanya.
"Bila dilakukan saling meningkatkan sumber daya manusia, saya yakin Bali akan lebih maju lima tahun ke depan. Sebab Bali tidak memiliki sumber daya lain, seperti sumber daya alam (SDA)," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya harapkan pengurus Maha Semaya Warga Pande (MSWP) Provinsi Bali mampu meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi era globalisasi yang semakin pesat perkembangannya," katanya pada acara pembukaan Pesamuan Agung V dan Paruman Sulinggih III Sira Empu MSWP Bali di Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu.
Ia mengatakan leluhur warga Pande sejak dahulu berprofesi dalam perajin besi, perak dan emas. Bahkan pada waktu itu para empu pande membuat persenjataan, berupa keris, tombak dan persenjataan lainnya yang terbuat dari baja.
"Berdasarkan sejarah yang tertuang dalam prasasti, bahwa keturunan dari warga Pande sangat luar biasa membuat kerajinan dari emas, perak dan persenjataan dari baja, seperti keris," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Mangku Pastika mengakui, leluhur warga Pande zaman kerajaan dahalu sangat dekat dengan raja, karena keahliannya membuat persenjataan. Seperti kehebatan Empu Gandring membuat keris, dan keris itu pun diambil oleh Raja Ken Arok. Bahkan dahulu keris tersebut memiliki kekuatan sakral, sehingga mampu mengutuk keturunan Ken Arok, karena keinginan Ken Arok memiliki keris itu dengan cara membunuh Empu Gandring.
"Kehebatan dan kesakralan keris yang dibuat Empu Gandring membuktikan leluhur warga Pande sangat kuat, bahkan kutukan yang diucapkan Empu Gandring terbukti ampuh sampai tujuh keturunan Ken Arok terbunuh oleh keris tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, dalam mengisi kekinian dan masa depan, maka warga Pande tidak boleh terlena oleh kekuatan para leluhurnya, karena itu harus introspeksi diri. Saat ini zaman telah berubah dan terjadinya globalisasi yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Disinilah peran pengurus agar bisa memajukan anggotanya, dengan meningkatkan pendidikan, dan pembinaan terhadap sumber saya manusianya," katanya.
Mangku Pastika lebih lanjut mengatakan pihaknya tidak ingin mendengar warga Pande yang menderita atau dalam garis kemiskinan. Karena menenggok ke belakang, bahwa leluhurnya sangat hebat dan mapan dalam kehidupan.
"Kalau sampai mendengar warga Pande dibawah kemiskinan, itu karena pengurusnya tidak mau berbagi rezeki dan menolongnya. Padahal dulu leluhurnya orang hebat dan mapan dalam segala bidang. Jika itu terjadi, artinya pengurus MSWP tidak mau membantu meningkatkan SDM sehingga mereka miskin," katanya.
Sementara Ketua Panitia Pesamuan MSWP Bali Wayan Sutena mengatakan kegiatan ini adalah laporan kerja dari pengurus periode sebelumnya, dan kali ini pertemuan untuk membuat kerja lima tahun ke depan," katanya.
"Selain itu juga memilih pengurus baru MSWP Bali periode 2015-2020. Karena langkah ini adalah sesuai dengan AD/ART organisasi, karena itu kami melaksanakan Pesamuan Agung Warga Pande 2015," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya mendukung saran dan harapan Gubernur Mangku Pastika, oleh karena itu warga Pande agar senantiasa berjuang sesuai dengan profesi yang ditekuni," katanya.
"Bila dilakukan saling meningkatkan sumber daya manusia, saya yakin Bali akan lebih maju lima tahun ke depan. Sebab Bali tidak memiliki sumber daya lain, seperti sumber daya alam (SDA)," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015