Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) se-Kabupaten Karangasem mendatangi gedung DPD PDIP Bali untuk menyampaikan aspirasi terkait pemilihan kepala daerah 9 Desember 2015.
"Kedatangan kami ke sini ingin menyampaikan aspirasi terkait dengan kondisi politik di Karangasem menjelang pilkada serentak itu. Kami ingin di Karangasem agar bisa memiliki bupati dari kader partai banteng moncong putih dalam lingkaran," kata Ketua PAC Kecamatan Selat, Wayan Suara Arsana di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan selama 10 tahun kader PDIP belum mampu menjadi bupati, padahal secara keseluruhan pada pemilihan legislatif menjadi pemenang dengan perolehan suara mencapai 73.000 suara, sehingga mampu menempatkan 12 kursi di DPRD Karangasem.
"Kami berharap kepada DPD dan DPP PDIP untuk memberi kepercayaan kepada kader militan dan yang dikenal rakyat untuk maju pada pilkada Karangasem mendatang," katanya.
Suara Arsana mengatakan selama ini sedikitnya lima bakal calon bupati yang sudah mendaftarkan diri ke PDIP Karangasem, yaitu Gusti Ayu Mas Sumantri, Gde Dana, Made Sumiati, Anak Agung, dan Wayan Sudirta.
"Bagi kami siapa saja yang mendapatkan rekomendasi untuk menjadi petugas partai (calon bupati) dalam Pilkada Karangasem siap menyukseskan, sehingga berharap lima tahun ke depan memiliki bupati dari PDIP," ucap Suara Arsana yang didampingi Ketua PAC se-Kabupaten Karangasem dan didampingi Wakil Ketua DPC PDIP Karangasem Komang Sudanta.
Ia mengharapkan kepada DPP PDIP untuk segera menurunkan rekomendasi kepada kader yang akan menjadi calon Bupati Karangasem periode 2015-2020.
"Semakin cepat turunnya rekomendasi DPP kepada kader PDIP yang telah mendaftarkan diri, maka akan semangkin cepat pula kami menyosialisasikan kepada masyarakat calon bupati yang akan diusung partai politik besutan Megawati Soekarnoputri itu," ucapnya.
Suara Arsana lebih lanjut mengingatkan agar DPD dan DPP PDIP juga memperhatikan hasil survei kepada bakal calon bupati yang selama ini mendapatkan dukungan besar dan dikenal di masyarakat.
"Tentu lembaga survei independen yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi dan dipercaya masyarakat selama ini, termasuk juga lembaga tersebut yang sebelumnya terbukti hasilnya bisa dipertanggungjawabkan keakurasian datanya, karena hasil surveinya sesuai dengan pilihan rakyat," katanya.
Ditanya selama ini siapa saja bakal calon bupati yang dinilai paling dekat dan sering turun ke masyarakat, Suara Arsana mengatakan berdasarkan pemantauan pihaknya, Wayan Sudirta dan Gusti Ayu Mas Sumatri yang paling bekelanjutan turun ke masyarakat.
"Bukan berarti bakal calon yang lain tidak dekat dengan masyarakat, tetapi mereka belum mampu menunjukkan waktunya secara berkesinambungan," ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua PAC Kecamatan Sidemen Wayan Suyasa, pihaknya ingin mengusung kader yang profesional, cerdas, merakyat dan siap dalam finansial, termasuk juga dari hasil lembaga survei independen menunjukan nilai tertinggi/teratas.
"Dengan kriteria tersebut, maka kader yang direkomendasi ke pusat harus memenuhi persyaratan tersebut. DPP pun akan mudah menentukan kader siapa yang direkomendasi, karena pilkada yang menentukan pemenangnya adalah rakyat, ketika hasil lembaga survei independen melakukan survei ke masyarakat dan salah satu kandidat tersebut memenuhi ketentuan, maka kami harapkan DPP segera menurunkan rekomendasi cabup sesuai dengan kreteria dan keinginan rakyat," katanya.
Pada kesempatan tersebut hadir juga Ketua PAC Kecamatan Abang Wayan Geden, PAC Kecamatan Kota Karangasem Nyoman Winarta dan PAC Kecamatan Manggis Wayan Sunarta dan tiga perwakilan kecamatan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kedatangan kami ke sini ingin menyampaikan aspirasi terkait dengan kondisi politik di Karangasem menjelang pilkada serentak itu. Kami ingin di Karangasem agar bisa memiliki bupati dari kader partai banteng moncong putih dalam lingkaran," kata Ketua PAC Kecamatan Selat, Wayan Suara Arsana di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan selama 10 tahun kader PDIP belum mampu menjadi bupati, padahal secara keseluruhan pada pemilihan legislatif menjadi pemenang dengan perolehan suara mencapai 73.000 suara, sehingga mampu menempatkan 12 kursi di DPRD Karangasem.
"Kami berharap kepada DPD dan DPP PDIP untuk memberi kepercayaan kepada kader militan dan yang dikenal rakyat untuk maju pada pilkada Karangasem mendatang," katanya.
Suara Arsana mengatakan selama ini sedikitnya lima bakal calon bupati yang sudah mendaftarkan diri ke PDIP Karangasem, yaitu Gusti Ayu Mas Sumantri, Gde Dana, Made Sumiati, Anak Agung, dan Wayan Sudirta.
"Bagi kami siapa saja yang mendapatkan rekomendasi untuk menjadi petugas partai (calon bupati) dalam Pilkada Karangasem siap menyukseskan, sehingga berharap lima tahun ke depan memiliki bupati dari PDIP," ucap Suara Arsana yang didampingi Ketua PAC se-Kabupaten Karangasem dan didampingi Wakil Ketua DPC PDIP Karangasem Komang Sudanta.
Ia mengharapkan kepada DPP PDIP untuk segera menurunkan rekomendasi kepada kader yang akan menjadi calon Bupati Karangasem periode 2015-2020.
"Semakin cepat turunnya rekomendasi DPP kepada kader PDIP yang telah mendaftarkan diri, maka akan semangkin cepat pula kami menyosialisasikan kepada masyarakat calon bupati yang akan diusung partai politik besutan Megawati Soekarnoputri itu," ucapnya.
Suara Arsana lebih lanjut mengingatkan agar DPD dan DPP PDIP juga memperhatikan hasil survei kepada bakal calon bupati yang selama ini mendapatkan dukungan besar dan dikenal di masyarakat.
"Tentu lembaga survei independen yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi dan dipercaya masyarakat selama ini, termasuk juga lembaga tersebut yang sebelumnya terbukti hasilnya bisa dipertanggungjawabkan keakurasian datanya, karena hasil surveinya sesuai dengan pilihan rakyat," katanya.
Ditanya selama ini siapa saja bakal calon bupati yang dinilai paling dekat dan sering turun ke masyarakat, Suara Arsana mengatakan berdasarkan pemantauan pihaknya, Wayan Sudirta dan Gusti Ayu Mas Sumatri yang paling bekelanjutan turun ke masyarakat.
"Bukan berarti bakal calon yang lain tidak dekat dengan masyarakat, tetapi mereka belum mampu menunjukkan waktunya secara berkesinambungan," ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua PAC Kecamatan Sidemen Wayan Suyasa, pihaknya ingin mengusung kader yang profesional, cerdas, merakyat dan siap dalam finansial, termasuk juga dari hasil lembaga survei independen menunjukan nilai tertinggi/teratas.
"Dengan kriteria tersebut, maka kader yang direkomendasi ke pusat harus memenuhi persyaratan tersebut. DPP pun akan mudah menentukan kader siapa yang direkomendasi, karena pilkada yang menentukan pemenangnya adalah rakyat, ketika hasil lembaga survei independen melakukan survei ke masyarakat dan salah satu kandidat tersebut memenuhi ketentuan, maka kami harapkan DPP segera menurunkan rekomendasi cabup sesuai dengan kreteria dan keinginan rakyat," katanya.
Pada kesempatan tersebut hadir juga Ketua PAC Kecamatan Abang Wayan Geden, PAC Kecamatan Kota Karangasem Nyoman Winarta dan PAC Kecamatan Manggis Wayan Sunarta dan tiga perwakilan kecamatan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015