Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali segera membentuk satuan tugas pengembangan energi bersih dan terbarukan untuk menindaklanjuti rencana pemerintah pusat menjadikan Pulau Dewata sebagai proyek percontohan.

"Bali akan membentuk satgas percepatan pengembangan energi bersih terbarukan yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menggelar rapat dengan melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Denpasar, Kamis.

Di samping itu, pihaknya juga meminta pihak terkait untuk menyiapkan infrastruktur pendukung terkait pengembangan Bali sebagai "center of excellence" bio energi bersih dan terbarukan itu agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Pemprov Bali, tambah Sudikerta, berencana pula untuk menyusun nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian ESDM dan pemprov setempat untuk menentukan serta mengatur langkah ke depannya.

Sementara itu, Rezal Kusumaatmadja perwakilan dari Kementerian ESDM yang sekaligus Satgas Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan (P2EBT) mengatakan bahwa Bali harus segera mandiri dalam pemenuhan energi. Energi yang dimaksud adalah energi yang ramah lingkungan dan terbarukan.

Menurut dia, kesamaan visi antara Kementerian ESDM dan Provinsi Bali untuk menciptakan lingkungan yang bersih merupakan langkah awal untuk memulai energi terbarukan. Hal inilah yang menyebabkan dipilihnya Bali menjadi pilot project pengembangan energi bersih dan terbarukan.

Dalam mewujudkan Bali menjadi Center of Excellence Bioenergi Bersih dan Terbarukan, kata Rezal, harus dibuatkan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

"Selain kemandirian energi, pusat pengembangan ini juga diharapkan menjadi destinasi baru dalam dunia pariwisata. Ke depannya, pusat pengembangan energi itu nantinya menjadi pusat studi dan penelitian bagi ilmuwan dari seluruh dunia," ucapnya.

Dalam rapat itu terungkap bahwa pengembangan energi terbarukan akan memanfaatkan berbagai energi terbarukan yang bersumber dari alam seperti gas, sinar matahari, air, angin, dan panas. Bahkan, pemanfaatan sampah sebagai penghasil energi listrik juga akan dioptimalkan untuk menurunkan tingkat polusi.

Sudikerta berharap pembangkit listrik yang memanfaatkan bahan bakar disel dapat dikonversi ke bahan bakar gas agar ramah lingkungan.

Selain itu, konversi juga diharapkan berlaku pada kendaraan yang selama ini memanfaatkan bahan bakar minyak dapat dialihkan menjadi gas. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015