Nusa Dua, Bali (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta membuka ajang bisnis pariwisata "Bali Beyond and Travel Fair" (BBTF) 2015 untuk memperkenalkan daerah tujuan wisata di Tanah Air.
"Kami berharap BBTF ini memberikan hasil yang optimal yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat tak hanya di Bali tetapi juga di Indonesia," katanya dalam keterangan persnya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut dia, ajang promosi destinasi wisata itu diharapkan menjadi peluang bisnis bagi daerah yang memiliki objek dan daya tarik wisata dalam menggaet wisatawan mancanegara.
Peluang bisnis itu diharapkan pula mendongkrak jumlah target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 20 juta pada tahun 2019.
Diharapkan ajang bisnis pariwisata tahunan itu digelar berkelanjutan dengan lebih banyak destinasi dan atraksi yang dipamerkan.
Sementara itu Ketua Panitia BBTF 2015, Ketut Ardana menjelaskan bahwa pada ajang tahun ini diikuti oleh 173 pembeli yang merupakan operator perjalanan wisata dari seluruh dunia.
Selain itu, juga terdapat 172 penjual yang berasal dari biro perjalanan wisata dari Bali dan sejumlah daerah lain di Indonesia.
Daerah tersebut di antaranya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Selayar, Bandung, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Wakatobi dan lainnya.
Mereka berasal dari perhotelan, biro perjalanan wisata dan atraksi wisata lainnya.
"Sebagai pelaku pariwisata kami harus sejalan dengan program pemerintah. Dengan BBTF ini maka Bali dapat dijadikan alat untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dan menjadi arena promosi untuk wilayah lain di Tanah Air," ucap Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali itu.
Pameran pariwisata kedua itu dibuka dengan seremoni pengguntingan pita BBTF oleh Wakil Gubernur Ketut Sudikerta dan dihadiri Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata, Prof I Gede Pitana dan sejumlah pelaku pariwisata lainnya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami berharap BBTF ini memberikan hasil yang optimal yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat tak hanya di Bali tetapi juga di Indonesia," katanya dalam keterangan persnya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut dia, ajang promosi destinasi wisata itu diharapkan menjadi peluang bisnis bagi daerah yang memiliki objek dan daya tarik wisata dalam menggaet wisatawan mancanegara.
Peluang bisnis itu diharapkan pula mendongkrak jumlah target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 20 juta pada tahun 2019.
Diharapkan ajang bisnis pariwisata tahunan itu digelar berkelanjutan dengan lebih banyak destinasi dan atraksi yang dipamerkan.
Sementara itu Ketua Panitia BBTF 2015, Ketut Ardana menjelaskan bahwa pada ajang tahun ini diikuti oleh 173 pembeli yang merupakan operator perjalanan wisata dari seluruh dunia.
Selain itu, juga terdapat 172 penjual yang berasal dari biro perjalanan wisata dari Bali dan sejumlah daerah lain di Indonesia.
Daerah tersebut di antaranya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Selayar, Bandung, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Wakatobi dan lainnya.
Mereka berasal dari perhotelan, biro perjalanan wisata dan atraksi wisata lainnya.
"Sebagai pelaku pariwisata kami harus sejalan dengan program pemerintah. Dengan BBTF ini maka Bali dapat dijadikan alat untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dan menjadi arena promosi untuk wilayah lain di Tanah Air," ucap Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali itu.
Pameran pariwisata kedua itu dibuka dengan seremoni pengguntingan pita BBTF oleh Wakil Gubernur Ketut Sudikerta dan dihadiri Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata, Prof I Gede Pitana dan sejumlah pelaku pariwisata lainnya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015