Denpasar (Antara Bali) - Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Koordinator Kopertis) Wilayah VIII Bali-Nusra Tenggara, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, MSi mengatakan bahwa perguruan tinggi swasta (PTS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kekurangan tenaga pengajar (dosen) berkualitas.

"Banyak perguruan tinggi swasta di daerah itu yang menggunakan tenaga dosen lulusan sarjana (S1), seharusnya dosen yang mengajar di perguruan tinggi memiliki kualifikasi magister (S2)," kata Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, MSi di di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, banyaknya dosen yang tidak memiliki kualifikasi (S2) akibat beberapa faktor, antara lain permasalahan biaya kuliah, permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) kurang memadai dan permasalahan infrastruktur. "Daerah NTT merupakan daerah tertinggal, jadi kita akan upayakan terus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat," kata dia.

Ia menambahkan, Kopertis Wilayah VIII Bali-Nusra melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas dosen di daerah itu, salah satunya dengan mendorong dosen yang belum memiliki kualifikasi Strata Dua (S2) untuk melanjutkan pendidikan melalui program beasiswa.

Lebih lanjut, ia memaparkan, bantuan beasiswa ditujukan kepada dosen kurang mampu secara ekonomi yang jumlahnya sangat banyak di provinsi yang bertetangga dengan Negara Timor Leste. "Pihaknya memberikan beberapa jenis beasiswa di antaranya biaya pendidikan dalam negeri (BPDN) dan biaya pendidikan luar negeri (BPLN) yang jumlahnya cukup banyak," kata dia.

I Nengah Dasi Astawa berharap, berbagai jenis beasiswa tersebut dapat meningkatkan kualitas tenaga dosen di daerah itu sehingga dapat meningkatkan kualtas perguruan tinggi swasta yang kebanyakan belum terakreditasi secara baik. "Masih banyak PTS terakreditasi kurang baik akibat beberapa faktor, kita harapkan dengan bantuan beasiswa yang rutin digulirkan ke NTT akan mampu meningkatkan kualitas perguruan tinggi yang ada di sana," demikian I Nengah Dasi Astawa. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015