Kuta, Bali (Antara Bali) - Lembaga Ketahanan Nasional memberikan pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada para birokrat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan akademisi di Provinsi Bali dalam menghadapi tantangan global yang mengancam kesatuan bangsa.

"Lemhannas memberikan koridor yang lebih luas sehingga mereka bisa menjembatani program di masyarakat," kata Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.

Menurut dia, materi yang diberikan di antaranya ideologi, kebudayaan dan nilai-nilai gotong royong yang saat ini mulai menurun di masyarakat. Dia menilai turunnya nilai-nilai kebangsaan saat ini disebabkan oleh perubahan regional dan global menyangkut kekuatan ekonomi sehingga mempengaruhi nilai dasar bangsa Indonesia.

Selain itu, adanya penurunan simultan di masyarakat menyangkut nilai-nilai gotong royong perlu ditingkatkan mengingat Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan permasalahan yang kompleks. "Jangan sampai nilai-nilai dasar itu dilupakan oleh karena itu harus dihidupkan kembali," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa pemantapan kebangsaan tersebut tidak cukup hanya melalui pendidikan formal yang selama ini sudah diberikan salah satunya melalui kurikulum 2013.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Kodam IX/Udayana Brigadir Jenderal Hadi Kusnan yangb turut hadir dalam pemantapan tersebut menyatakan bahwa nilai-nilai kebangsaan tersebut perlu ditingkatkan salah satunya kepada tokoh masyarakat, akademisi dan birokrat.

Mereka diharapkan menyampaikan nilai-nilai tersebut kepada masyarakat luas agar ancaman disintegrasi bangsa bisa dihindarkan. "Melalui pemantapan ini akan menimbulkan rasa persatuan dan gotong royong yang kuat untuk mencegah disintegrasi bangsa," katanya.

Salah satu hal yang bisa meningkatkan rasa cinta Tanah Air, lanjut dia, yang sudah biasa dilaksanakan oleh TNI di antaranya karya bakti TNI dan rakyat yang menciptakan kemanunggalan rakyat. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015