Denpasar (Antara Bali) - Keindahan alam berupa pemandangan sawah bertingkat milik petani yang terhimpun dalam organisasi pengairan tradisional (subak) Bali masih menjadi daya tarik tersendiri wisatawan mancanegara (wisman) khususnya asal Belanda saat menikmati liburan di Pulau Dewata.

"Karunia Tuhan berupa keindahan alam yang masih alami di sejumlah kawasan pedesaan Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi turis Belanda, baik yang berusia lanjut maupun usia muda," kata Made Suardana, pemandu wisata khusus turis Belanda di Bali, Jumat.

Anak-anak muda asal negeri kincir angin itu tetap ramai berlibur ke Bali, terutama pada musim libur pertengahan tahun, sedangkan wisatawan lanjut usia (lansia) biasanya datang melakukan perjalanan wisata sekitar bulan-bulan diakhir tahun.

"Turis Belanda masih ramai ke Bali bahkan sekarang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya," tutur Made Suardana yang mengaku sering menginap di daerah pegunungan saat mengantar tamunya keliling Pulau Dewata.

Ia mengatakan, turis asal Belanda juga senang menginap berpindah dari kawasan wisata Pantai Nusa Dua, Sanur, kemudian ke daerah perkampungan seniman Ubud, Gianyar, bahkan sekarang banyak menginap beberapa hari di vila yang ada di tebing seperti yang ada di Payangan, 45 Km utara Denpasar.

Sementara itu, Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyebutkan turis Belanda yang datang berlibur ke Bali selama bulan Januari-April 2015 tercatat sebanyak 33,898 orang bertambah dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya 32.042 orang.

Meningkat terus jumlah turis Belanda yang ada diantaranya melakukan nostalgia ke Pulau Dewata selama Januari-April 2015 memiliki andil sekitar 2,69 persen dari total wisatawan mancanegara ke Bali sebanyak 1,2 juta orang selama empat bulan I-2015.

Tidak saja turis Belanda, wisatawan asing asal negara-negara Eropa juga bertambah banyak yang melakukan perjalanan wisata ke Bali, yakni mencapai 230.812 orang selama periode Januari -April 2015 atau peranannya 18,32 persen dari seluruh turis asing ke sini.  (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015