Nusa Dua (Antara Bali) - Maskapai penerbangan Emirates Airline membuka penerbangan langsung dari Dubai, Uni Emirat Arab, menuju Denpasar, Bali, dan sebaliknya yang diharapkan akan membuka konektivitas bagi wisatawan Timur Tengah mengunjungi Pulau Dewata.
"Bali sudah menjadi sasaran kami karena menjadi tujuan utama pariwisata dan menjadi pasar yang penting bagi Emirates. Ada minat yang tinggi menuju Bali terutama untuk segmen hiburan," kata Divisional Senior Vice President Commercial Operations East Emirates Barry Brown di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Penerbangan perdana Emirates Boeing 777 seri 300-ER dengan nomor penerbangan EK-398 dari Dubai menuju Bali telah mendarat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai pada Rabu (3/6) malam dengan membawa 426 penumpang.
Pihak maskapai telah menjadwalkan penerbangan Dubai-Bali dilayani setiap hari dengan memakan waktu sekitar sembilan jam dengan total jumlah kursi yang disediakan ke Bali per bulan mencapai 13 ribu kursi.
Layanan harian itu dijadwalkan berangkat dari Dubai menuju Bali menggunakan nomor penerbangan EK-398 pada pukul 08.20 waktu setempat dan tiba di Denpasar, Bali, pada pukul 21.40 WITA pada hari yang sama dan penerbangan dari Bali menuju Dubai menggunakan EK-399 yang lepas landas pukul 23.40 WITA dan sampai keesokan harinya pada pukul 05.00 waktu setempat.
Penerbangan non-stop tersebut menjadi penerbangan yang ke-146 maskapai penerbangan global itu dan menjadi yang kedua setelah Jakarta sejak tahun 1992 melayani rute di Indonesia.
Brown menjelaskan bahwa meski Bali merupakan pangsa pasar yang "empuk" namun pihaknya memerlukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan membuka rute penerbangan tersebut.
"Untuk memulai rute ke Bali, kami harus pastikan bahwa adanya konektivitas dari Eropa dan Amerika menuju Bali. Itu yang memakan waktu cukup lama," ucapnya seraya menambahkan pihaknya perlu membicarakan izin terlebih dahulu dengan otoritas Indonesia.
Adanya penerbangan langsung dari Dubai menuju Bali dan sebaliknya diharapkan membuka lebih lebar pangsa pasar wisatawan dari Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Serikat yang terlebih dahulu transit di Dubai sebagai penghubung kelas dunia sebelum menuju langsung ke Pulau Dewata.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kementerian Pariwisata, Prof I Gede Pitana menyatakan bahwa dengan dibukanya rute baru itu diharapkan mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara khususnya dari Timur Tengah.
Wisatawan mancanegara dari negara lain seperti dari Eropa, Amerika Serikat dan Afrika juga bisa lebih banyak datang ke Bali dan Indonesia sehingga diharapkan mendongkrak target kunjungan sebanyak 20 juta pada tahun 2019.
"Kami memiliki harapan besar bisa meningkatkan jumlah wisatawan khususnya dari Uni Emirat Arab dan Arab Saudi karena potensinya yang luar biasa," katanya.
Dia menyebutkan bahwa turis dari Timur Tengah merupakan turis kelas mewah dengan pengeluaran yang besar yakni sekitar 6.600 dolar AS setiap kunjungan.
Sedangkan total jumlah kunjungan selama 2014, Pitana menyebutkan bahwa turis Timur Tengah khususnya dari Uni Emirat Arab ke Indonesia mencapai 11.688 orang atau naik sekitar 22 persen dibandingkan 2013. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Bali sudah menjadi sasaran kami karena menjadi tujuan utama pariwisata dan menjadi pasar yang penting bagi Emirates. Ada minat yang tinggi menuju Bali terutama untuk segmen hiburan," kata Divisional Senior Vice President Commercial Operations East Emirates Barry Brown di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Penerbangan perdana Emirates Boeing 777 seri 300-ER dengan nomor penerbangan EK-398 dari Dubai menuju Bali telah mendarat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai pada Rabu (3/6) malam dengan membawa 426 penumpang.
Pihak maskapai telah menjadwalkan penerbangan Dubai-Bali dilayani setiap hari dengan memakan waktu sekitar sembilan jam dengan total jumlah kursi yang disediakan ke Bali per bulan mencapai 13 ribu kursi.
Layanan harian itu dijadwalkan berangkat dari Dubai menuju Bali menggunakan nomor penerbangan EK-398 pada pukul 08.20 waktu setempat dan tiba di Denpasar, Bali, pada pukul 21.40 WITA pada hari yang sama dan penerbangan dari Bali menuju Dubai menggunakan EK-399 yang lepas landas pukul 23.40 WITA dan sampai keesokan harinya pada pukul 05.00 waktu setempat.
Penerbangan non-stop tersebut menjadi penerbangan yang ke-146 maskapai penerbangan global itu dan menjadi yang kedua setelah Jakarta sejak tahun 1992 melayani rute di Indonesia.
Brown menjelaskan bahwa meski Bali merupakan pangsa pasar yang "empuk" namun pihaknya memerlukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan membuka rute penerbangan tersebut.
"Untuk memulai rute ke Bali, kami harus pastikan bahwa adanya konektivitas dari Eropa dan Amerika menuju Bali. Itu yang memakan waktu cukup lama," ucapnya seraya menambahkan pihaknya perlu membicarakan izin terlebih dahulu dengan otoritas Indonesia.
Adanya penerbangan langsung dari Dubai menuju Bali dan sebaliknya diharapkan membuka lebih lebar pangsa pasar wisatawan dari Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Serikat yang terlebih dahulu transit di Dubai sebagai penghubung kelas dunia sebelum menuju langsung ke Pulau Dewata.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kementerian Pariwisata, Prof I Gede Pitana menyatakan bahwa dengan dibukanya rute baru itu diharapkan mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara khususnya dari Timur Tengah.
Wisatawan mancanegara dari negara lain seperti dari Eropa, Amerika Serikat dan Afrika juga bisa lebih banyak datang ke Bali dan Indonesia sehingga diharapkan mendongkrak target kunjungan sebanyak 20 juta pada tahun 2019.
"Kami memiliki harapan besar bisa meningkatkan jumlah wisatawan khususnya dari Uni Emirat Arab dan Arab Saudi karena potensinya yang luar biasa," katanya.
Dia menyebutkan bahwa turis dari Timur Tengah merupakan turis kelas mewah dengan pengeluaran yang besar yakni sekitar 6.600 dolar AS setiap kunjungan.
Sedangkan total jumlah kunjungan selama 2014, Pitana menyebutkan bahwa turis Timur Tengah khususnya dari Uni Emirat Arab ke Indonesia mencapai 11.688 orang atau naik sekitar 22 persen dibandingkan 2013. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015