Negara (Antara Bali) - Alat cuci darah di RSU Negara, Kabupaten Jembrana dioperasikan, untuk meringankan masyarakat yang sebelumnya harus ke Denpasar atau Tabanan untuk melakukan cuci darah.

"Dengan adanya alat cuci darah di RSU Negara ini, masyarakat yang membutuhkan tidak perlu lagi harus ke Kota Denpasar atau Kabupaten Tabanan, yang jaraknya cukup jauh," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, saat meresmikan beroperasinya peralatan tersebut, Minggu.

Ia mengatakan, meskipun pelayanan cuci darah di rumah sakit pemerintah ditanggung jaminan kesehatan, namun karena jaraknya yang jauh warga harus mengeluarkan biaya transportasi rata-rata Rp200 ribu, setiap kali berangkat.

"Biasanya pasien harus menjalani cuci darah dua kali seminggu. Kalau ditotal setiap bulan mereka harus mengeluarkan Rp400 ribu untuk transportasi, yang bagi warga tidak mampu, jumlah tersebut lumayan besar," ujarnya.

Ia berjanji, pihaknya akan terus mengembangkan fasilitas di RSU Negara, sehingga bisa melayani berbagai penyakit, sehingga makin sedikit warga yang harus dirujuk ke rumah sakit daerah lain.

Direktur RSU Negara dr Made Dwipayana mengatakan, sejak mulai dipasang dan pelatihan terhadap tenaga medis yang akan mengoperasikannya, sudah banyak warga yang mendaftar.

"Kami kirim tenaga medis untuk mengoperasikan alat ini, mengikuti pelatihan selama tiga bulan. Dalam masa pelatihan itu, masyarakat yang mendengar akan adanya alat cuci darah ini, langsung mendaftar kesini," katanya.

Menurutnya, alat ini baru bisa dioperasikan, setelah pihaknya mendapatkan sertifikat dan izin dari perkumpulan dokter spesialis bidang nefrologi dan hipertensi (ahli ginjal).

Untuk melayani pasien, ia mengatakan, dilakukan mulai hari Senin hingga Sabtu, termasuk libur nasional, kecuali hari minggu.

"Agar pelayanan berjalan baik, kami menyiapkan tujuh perawat, satu dokter spesialis, satu dokter umum serta seorang konsultan," ujarnya.

Ia mengakui, saat ini RSU Negara baru memiliki empat mesin cuci darah, yang salah satunya khusus untuk melayani pasien hipertensi, namun dalam waktu dua bulan ke depan alat ini akan ditambah menjadi 11 unit.

Karena alatnya masih terbatas, ia mengungkapkan, pasien yang mendapatkan pelayanan diseleksi, dilihat dari kondisi serta stabil tidaknya kondisi pasien.

Salah seorang warga penderita gagal ginjal, Ni Luh Aggraeni mengatakan, dengan adanya peralatan cuci darah di RSU Negara mempermudah dirinya untuk berobat.

"Selama ini saya berpindah-pindah rumah sakit di luar daerah untuk melakukan cuci darah, mulai dari Kabupaten Tabanan, Denpasar hingga Gianyar. Dengan adanya alat ini, tidak perlu jauh-jauh lagi," kata perempuan yang bekerja sebagai PNS di Pemkab Jembrana ini.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015