Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melatih ratusan guru SMP dan SMA/SMK di Pulau Dewata terkait tugas dan fungsi instansi tersebut, termasuk industri jasa keuangan.

Kepala OJK Provinsi Bali Zulmi di Denpasar, Jumat mengatakan bahwa pelatihan tersebut untuk memberikan fokus literasi keuangan kepada para pendidik yang nantinya diberikan kepada para pelajar.

"Kegiatan ini untuk mendukung strategi nasional literasi keuangan Indonesia, yakni lebih fokus dalam program edukasi dan literasi keuangan kepada pelajar dan mahasiswa," katanya.

Sosialisasi itu digelar di Gedung Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dengan mengadirkan para peserta yang merupakan 90 orang guru SMP dan SMA/SMK di Denpasar dan 24 guru SMP dan SMA/SMK perwakilan masing-masing kabupaten di Pulau Dewata.

OJK, memberikan pelatihan berupa tugas dan fungsi lembaga pengawas tersebut, pengetahuan terkait perbankan, program perbankan (tabungan, giro, deposito dan cek), bank perkreditan rakyat, hingga produk investasi pasar modal.

Dalam kesempatan itu, OJK juga memberikan informasi terkait produk investasi menyangkut risiko dan keuntungan meliputi risiko secara ekonomi, risiko pasar hingga risiko likuiditas.

Zulmi menegaskan bahwa produk investasi bodong juga marak beredar di Pulau Dewata yang juga menyasar berbagai kalangan termasuk guru-guru.

OJK menengarai investasi bodong yang menyasar guru terjadi di Kabupaten Karangasem yang dengan modus mengumpulkan uang oleh oknum tertentu tanpa izin dari pihak berwenang.

Beberapa waktu lalu publik di Bali juga dihebohkan dengan adanya investasi bodong dengan jumlah korban yang mencapai ribuan dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah di antaranya FMS, Balicon dan Koperasi Karangasem Membangun (KKM).

"Investasi tersebut perlu diwaspadai apalagi dengan menawarkan bunga atau imbal balik yang fantastis yang per tahun mencapai 40 persen. Itu merupakan angka yang tidak wajar," katanya.

Untuk itu edukasi kepada para pendidik tersebut diharapkan juga diberikan kepada para pelajar sehingga masyarakat terlindungi dari produk-produk yang merugikan masyarakat.

Salah seorang peserta, I Made Derta yang merupakan guru ekonomi di SMA Saraswati Denpasar mengaku dengan adanya pelatihan ini dirinya merasa lebih mantap di dalam mengaplikasikan kepada para pelajar mengingat pengetahuan terkait OJK sudah masuk dalam kurikulum 2013.

"Kami akan memantapkan peran dan fungsi OJK ini dalam sekolah karena sudah masuk dalam kurikulum 2013," ucapnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015