Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi diikuti dengan upaya pengendalian inflasi.

"Percuma pertumbuhan ekonomi mencapai 5,0 persen jika inflasi 12 persen," kata Presiden Jokowi ketika membuka Rakornas VI Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan inflasi yang tinggi menyebabkan masyarakat membeli sebuah barang  dengan harga mahal. "Itu selalu saya sampaikan dalam pertemuan dengan gubernur dan kepala daerah," kata Jokowi dalam acara yang dihadiri TPID seluruh Indonesia.

Ia menyebutkan terkait dengan inflasi saat ini pemerintah fokus pada percepatan penyediaan infrastruktur.

"Fokus ke situ karena dengan infrastruktur itulah nantinya akan bisa ditekan harga barang. Misal transportasi murah harga barang juga murah," kata Presiden dalam acara yang dihadiri Gubernur BI Agus Martowardojo, Menaker Hanif Dhakiri, Mendag Rahmat Gobel, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Seskab Andi Widjajanto, Menko Kemaritiman Indroyono Susilo.

Presiden menyebutkan inflasi Merauke termasuk tinggi mencapai 12 persen namun harga beras di daerah itu lebih murah dibanding daerah lain. "Hampir setiap minggu saya lihat daerah mana yang tinggi dan rendah. Hati-hati terhadap daerah yang tinggi harus lihat apa yang sumbang terbesar," katanya.

Ia menyebutkan biasanya penyumbang  terbesar adalah kebutuhan pokok, beras, daging ayam, daging sapi, cabai, bawang dan sejenisnya. Ia juga menyarankan agar setiap daerah mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan operasi pasar jika sewaktu-waktu diperlukan.

Presiden juga mengungkapkan di kawasan ASEAN, laju inflasi di Indonesia yang mencapai 8,3 persen masih lebih tinggi dibanding negara lainnya. Misalnya Malaysia di bawah satu persen, Filipina hanya 2,2 persen. "Tahun ini kita targetkan di bawah 5,0 persen atau 4,0 plus minus satu persen," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Agus Salim

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015