Denpasar (Antara Bali) - Warga menduga kelangkaan tabung gas elpiji tiga kilogram di Bali belakangan ini akibat adanya perbuatan pengomplosan yang dilakukan beberapa pangkalan atau agen gas elpiji bersubsidi tersebut.

"Berdasarkan pemantauan kami tidak ada pengoplosan dari tabung gas elpiji tiga kilogram ke tabung 12 kg atau 50 kg oleh pangkalan yang dipercaya pihak PT Pertamina," kata Marketing Branch Manager Pertamina Bali dan NTB, Iwan Yudha Wibawa seusai rapat dengan anggota DPRD Bali di Denpasar, Senin.

Ia mengimbau kepada masyarakat bila ada pihak pangkalan yang melakukan perbuatan diluar aturan agar segera melapor kepada kepolisian untuk diproses secara hukum.

"Bila ada laporan dan kami siap dipanggil sebagai saksi dalam kasus tersebut. Termasuk juga kepada pangkalan gas elpiji akan diberikan sanksi tegas, hingga pencabutan perizinan sebagai pangkalan," ujarnya.

Iwan Yudha mengatakan pihaknya tidak memberi toleransi kepada pihak pangkalan yang melanggar aturan dalam pendistribusian gas elpiji kepada masyarakat. "Jika melanggar aturan para oknum pangkalan gas elpiji, maka kami akan beri sanksi tegas," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi III DPRD Bali Wayan Disel Astawa meminta PT Pertamina memantau kelangkaan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram akhir ini di Pulau Dewata. Ia mengharapkan kepada Pertamina agar transparan kepada masyarakat dalam mendistribusikan gas elpiji ukuran 3 kg tersebut. Termasuk meminta batas maksimal harga per tabung gas elpiji 3 kg.(WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015