Taichung (Antara Bali) - Aneka ragam kuliner khas Nusantara turut menyemarakkan Festival Makanan Halal (Halal Food) di Taichung, Taiwan, Minggu.
"Setiap tahun kami selalu ambil bagian dalam kegiatan ini," kata Jamilah selaku penanggung jawab penyajian kuliner Nusantara dalam kegiatan yang berlangsung di aula Masjid Taichung tersebut.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun ini ada 12 jenis makanan khas Nusantara yang disajikan dalam festival tersebut, di antaranya rendang, soto, rawon, urap-urap, brengkesan, dan aneka jenis jajanan pasar.
Masakan khas Indonesia yang beraneka ragam itu mampu menyita perhatian para pengunjung dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Muslim China (CMA) Taiwan tersebut.
"Masakan Indonesia memang khas. Kami sangat menyukainya," ujar salah satu pimpinan CMA Taichung yang baru pulang dari Bogor, Jawa Barat, atas undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membahas sertifikasi makanan halal.
Untuk menyemarakkan kegiatan tersebut, lanjut Jamilah, para tenaga kerja Indonesia di Taichung bahu-membahu memasak. "Ada yang dimasak di masjid atau di rumah majikan masing-masing," ujarnya.
Masjid Taichung selama ini menjadi ajang berkumpul para TKI setiap akhir pekan, baik untuk kegiatan ibadah maupun silaturahmi.
Bahkan dapur umum di lantai satu masjid di kota terbesar ketiga di Taiwan itu banyak ditemukan rempah-rempah khas Indonesia.
Setiap Minggu pagi, para TKI makan-makan bersama di halaman masjid yang berlokasi di Datun South Road, Taichung City. Makanan yang disantap bersama itu dimasak pada tengah malam sebelum iktikaf bersama.
Festival Makanan Halal di Taichung sudah terselenggara sebanyak 15 kali. Para TKI yang tergabung dalam Ikatan Muslim Indonesia-Taiwan (IMIT) Taichung setiap tahun aktif berpartisipasi.
"Sudah 15 tahun kegiatan ini digelar. Tapi, saya sudah ikut ketujuh kalinya," kata Jamilah yang selama ini juga menyediakan makanan untuk resepsi pernikahan warga Indonesia di Masjid Taichung.
Selain dari Indonesia, Festival Makanan Halal diikuti perserta dari Taiwan, India, Pakistan, Thailand, Malaysia, dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.
Para peserta tidak hanya menyajikan makanan, melainkan juga mempresentasikannya di depan publik, termasuk mengenai cara memasaknya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Setiap tahun kami selalu ambil bagian dalam kegiatan ini," kata Jamilah selaku penanggung jawab penyajian kuliner Nusantara dalam kegiatan yang berlangsung di aula Masjid Taichung tersebut.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun ini ada 12 jenis makanan khas Nusantara yang disajikan dalam festival tersebut, di antaranya rendang, soto, rawon, urap-urap, brengkesan, dan aneka jenis jajanan pasar.
Masakan khas Indonesia yang beraneka ragam itu mampu menyita perhatian para pengunjung dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Muslim China (CMA) Taiwan tersebut.
"Masakan Indonesia memang khas. Kami sangat menyukainya," ujar salah satu pimpinan CMA Taichung yang baru pulang dari Bogor, Jawa Barat, atas undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membahas sertifikasi makanan halal.
Untuk menyemarakkan kegiatan tersebut, lanjut Jamilah, para tenaga kerja Indonesia di Taichung bahu-membahu memasak. "Ada yang dimasak di masjid atau di rumah majikan masing-masing," ujarnya.
Masjid Taichung selama ini menjadi ajang berkumpul para TKI setiap akhir pekan, baik untuk kegiatan ibadah maupun silaturahmi.
Bahkan dapur umum di lantai satu masjid di kota terbesar ketiga di Taiwan itu banyak ditemukan rempah-rempah khas Indonesia.
Setiap Minggu pagi, para TKI makan-makan bersama di halaman masjid yang berlokasi di Datun South Road, Taichung City. Makanan yang disantap bersama itu dimasak pada tengah malam sebelum iktikaf bersama.
Festival Makanan Halal di Taichung sudah terselenggara sebanyak 15 kali. Para TKI yang tergabung dalam Ikatan Muslim Indonesia-Taiwan (IMIT) Taichung setiap tahun aktif berpartisipasi.
"Sudah 15 tahun kegiatan ini digelar. Tapi, saya sudah ikut ketujuh kalinya," kata Jamilah yang selama ini juga menyediakan makanan untuk resepsi pernikahan warga Indonesia di Masjid Taichung.
Selain dari Indonesia, Festival Makanan Halal diikuti perserta dari Taiwan, India, Pakistan, Thailand, Malaysia, dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.
Para peserta tidak hanya menyajikan makanan, melainkan juga mempresentasikannya di depan publik, termasuk mengenai cara memasaknya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015