Denpasar (Antara Bali) - Harga buah naga di pasar Kumbasari, Denpasar, Bali melambung dari semula Rp16.000 kini menjadi Rp25.000 perkilogram, akibat terbatasnya persediaan di tingkat pengepul, sehingga pedagang buah mendatangkannya dari Jawa.

"Harga mulai merangkak naik sejak seminggu lalu, naiknya sekitar Rp9 ribu perkilogram," kata Made Shanti (48), seorang pedagang buah di pasar setempat, Jumat.

Made Shanti mengatakan, pihaknya menjual buah naga dalam jumlah terbatas sejak kenaikan harga di pasaran. Selain persediaan sedikit, konsumen juga jarang mau membeli buah naga dengan selisih harga yang cukup tinggi dari harga sebelumnya.

"Pembeli biasanya hanya melihat saja, setelah saya kasi tahu harganya naik, mereka biasanya tidak jadi membeli," kata dia.

Made Shanti menjelaskan, memperoleh buah naga dari pengepul langganannya asal Buleleng, Bali, namun saat memperoleh persediaan buah naga dari Jawa Timur. "Saya mempunyai langganan asal Buleleng, tetapi saat ini kehabisan persediaan buah naga, karena panen saat ini sedang menurun. Jadi, saya terpaksa membeli dari pengepul asal Jawa Timur dengan harga yang lebih mahal," katanya.

Ia mengharapkan, persediaan buah naga kembali normal sehingga harga buah yang tergolong bervitamin tinggi ini bisa segera lebih murah. "Jika harga terus saja mahal seperti sekarang, bisa jadi buah naga tidak ada yang membeli. Kalaupun ada, pasti hanya terbatas pada yang bisa menjangkau harganya," ujar Made Shanti. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015