Denpasar (Antara Bali) - Tiga budayawan Banyuwangi, Jawa Timur, mengadakan dialog sekaligus bertukar pandangan dan gagasan mengenai aneka potensi alam yang kaya daerah itu di Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Minggu.

Acara Pustaka Bentara hasil kerja sama dengan penerbit Pustaka Larasan itu membahas sebuah buku bertajuk "Enam Mata Tentang Banyuwangi" yang ditulis oleh Hasnan Singodimayan (84), Hasan Basri (48) dan Antariksawan Jusuf (49).

Ketiga penulis berbeda latar dan usia tersebut menimbang Banyuwangi dalam aneka perspektif. Topik-topik dalam buku tersebut merupakan rangkuman makalah, catatan-catatan pribadi dan artikel, ditulis dalam bahasa Using, Indonesia dan Inggris.

Menurut Antariksawan Jusuf, salah seorang penulis buku tersebut menjelaskan, kehadiran buku itu cukup penting, terutama untuk melihat kembali perjalanan sejarah dan transformasi sosial kultural yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Ia bersama dua rekannya membuat beberapa tulisan tentang Banyuwangi dan fiksi berbahasa Using. Tulisan itu hasil pengamatan Banyuwangi dari luar, tetapi pada saat yang sama ikut terjun langsung dengan meramaikan khasanah perbukuan Bahasa Using.

Sebanyak enam buah buku berbahasa Using yang sudah ditulis dan editori. Selain media cetak, juga menyajikan tulisannya dalam sebuah blog.

Sementara itu, budayawan senior, Hasnan Singodimayan telah menghasilkan sejumlah novel berlatar Banyuwangi. Pada buku Enam Mata Tentang Banyuwangi ini, Ia menyumbangkan catatan sejarah pribadi yang sangat berguna bagi siapapun yang tertarik dengan Banyuwangi dan perkembangan Banyuwangi lebih dekat.

Hasnan Singodimayan, lahir di Banyuwangi, 17 Oktober 1931. Menulis puisi, cerpen dan esai sejak usia muda, dimuat di harian Terompet Masyarakat Surabaya, Surabaya Post, Bali Post, Gandrung Pos, Banyuwangi Pos, dan Gema Blambangan.

Ia pernah menjadi Ketua Himpunan Seni Budaya Islam Banyuwangi, Koordinator Badan Koordinasi Kesenian dan Kepariwisataan Banyuwangi.

Sedangkan Hasan Basri, lahir di Banyuwangi 6 Juni 1967, aktif di Dewan Kesenian Blambangan (sejak tahun 1994) dan Anggota Aliansi Masyarakat Ada Nusantara (AMAN).

Antariksawan Jusuf, lahir di Banyuwangi 5 Februari 1966, pernah menjadi reporter Majalah Berita Bergambar Jakarta-Jakarta dan di Kantor Berita Prancis AFP, dan mendapat beasiswa dari Uni Eropa belajar jurnalistik televisi di Deutscher Journalisten Schule di Munchen Jerman. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015