Yogyakarta (Antara Bali)  - Produsen vaksin nasional PT Bio Farma memasok bantuan vaksin ke sejumlah negara yang sedang dilanda konflik di Asia dan Afrika untuk membantu pengentasan penyakit akibat virus dan bakteri di negara itu.

 "Sejumlah produk kami dikirim ke negara konflik atas nama bantuan Indonesia untuk menolong masyarakat di sana yang membutuhkan vaksin," kata Sekretaris Perusahaan (Sekper) Bio Farma Rahman Rustan pada Pelatihan Vaksin bagi para jurnalis di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Rahman, bantuan itu merupakan realisasi dari dana tanggung jawab perusahaan (CSR) internasional dari BUMN strategis Indonesia itu bagi masyarakat internasional, khususnya di negara-negara yang tengah dilanda konflik.

Selain itu bantuan CSR internasional tersebut dilakukan juga kepada beberapa negara yang masuk kategori rawan konflik baik yang diberikan langsung maupun melalui badan Perserikatan Bangsa Bangsa seperti WHO, Unicef dan lainnya. "Bantuan itu diberikan cuma-cuma baik langsung maupun melalui badan PBB. Hal ini selaras dengan misi 'world class CSR," kata Rahman.

Menurut dia, saat ini pengguna vaksin yang diproduksi di Kota Bandung itu sebanyak 130 negara dengan 13 jenis vaksin yang telah dipasarkan baik di dalam maupun di luar negeri. Terakhir Bio Farma meluncurkan produk vaksin Flubio dan Pentabio. "Saat ini kami mengembangan vaksin tifoid," katanya.

Sementara itu Manager Public Relations Bio Farma N Nurlaela menyebutkan kebijakan pengembangan dan produksi vaksin dilakukan melalui pemuliaan keanekaragaman hayati untuk kesehatan masyarakat dunia. "Kami melakukan pemuliaan hayati, melalui pemuliaan virus dan bakteri sehingga keduanya bukan korban penelitian untuk pemuliaan masyarakat sehat," katanya menambahkan. (WDY)

Pewarta: Oleh Syarif Abdullah

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015