Denpasar (Antara Bali) - Pameran kreasi budaya yang merupakan bagian dari pergelaran kreativitas seni budaya bertajuk "Maha Bandana Prasadha" di Lapangan Puputan Badung, jantung kota Denpasar, Sabtu siang terlihat sepi pengunjung.
Stan-stan yang ada di lokasi pameran tampak lenggang dan hanya beberapa pengunjung terlihat mondar-mandir.
Meski ditampilkan lagu-lagu tradisional Bali yang dibawakan oleh beberapa grup musik tradisional yang bermain di dua panggung pertunjukkan terpisah, namun pengunjungnya minim.
"Sejak pembukaan sampai sekarang pengunjungnya sepi, sehingga jarang sekali ada yang membeli," ujar Dayu Bayu, salah seorang pedagang kain yang berjualan di area pameran tersebut.
Disebutkan bahwa pendapatan yang diperolehnya sangat minim. Sebab, hanya beberapa pengunjung saja yang membeli barang pada stannya.
"Saya khawatir kondisi seperti ini terus berlanjut sampai acara pameran berakhir," ujar Dayu Bayu sambil membereskan beberapa kain dagangannya.
Hal senada diungkapkan Kadek Dewi, pedagang lainnya. Ia mengatakan, kondisi sekarang berbeda dengan pelaksanaan pameran tahun lalu.
"Pengunjung pameran sekarang ini sangat minim jika dibandingkan saat pameran serupa tahun lalu," katanya.
Ia berharap kondisi tersebut berubah menjadi lebih ramai pada hari berikutnya. Untuk itu pihak panitia diharapkan membantu membuat suasana pemeran lebih hidup dan menarik.
Pergelaran kreativitas seni budaya bertajuk "Maha Bandana Prasadha" merupakan kegiatan budaya yang berawal dari ide untuk melukiskan suatu proses perkembangan budaya menuju penciptaan sesuatu yang agung.
Pertunjukan untuk ketiga kalinya ini dikemas menampilkan tarian tradisional Pulau Dewata.
Bertujuan menampilkan suguhan yang mampu memperlihatkan semangat Puputan Badung, terutama dari sisi kepahlawanan.
Suguhan tarian untuk pelestarian kesenian tradisional ini juga sebagai salah satu wujud kiprah kepahlawanan pada masa kini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Stan-stan yang ada di lokasi pameran tampak lenggang dan hanya beberapa pengunjung terlihat mondar-mandir.
Meski ditampilkan lagu-lagu tradisional Bali yang dibawakan oleh beberapa grup musik tradisional yang bermain di dua panggung pertunjukkan terpisah, namun pengunjungnya minim.
"Sejak pembukaan sampai sekarang pengunjungnya sepi, sehingga jarang sekali ada yang membeli," ujar Dayu Bayu, salah seorang pedagang kain yang berjualan di area pameran tersebut.
Disebutkan bahwa pendapatan yang diperolehnya sangat minim. Sebab, hanya beberapa pengunjung saja yang membeli barang pada stannya.
"Saya khawatir kondisi seperti ini terus berlanjut sampai acara pameran berakhir," ujar Dayu Bayu sambil membereskan beberapa kain dagangannya.
Hal senada diungkapkan Kadek Dewi, pedagang lainnya. Ia mengatakan, kondisi sekarang berbeda dengan pelaksanaan pameran tahun lalu.
"Pengunjung pameran sekarang ini sangat minim jika dibandingkan saat pameran serupa tahun lalu," katanya.
Ia berharap kondisi tersebut berubah menjadi lebih ramai pada hari berikutnya. Untuk itu pihak panitia diharapkan membantu membuat suasana pemeran lebih hidup dan menarik.
Pergelaran kreativitas seni budaya bertajuk "Maha Bandana Prasadha" merupakan kegiatan budaya yang berawal dari ide untuk melukiskan suatu proses perkembangan budaya menuju penciptaan sesuatu yang agung.
Pertunjukan untuk ketiga kalinya ini dikemas menampilkan tarian tradisional Pulau Dewata.
Bertujuan menampilkan suguhan yang mampu memperlihatkan semangat Puputan Badung, terutama dari sisi kepahlawanan.
Suguhan tarian untuk pelestarian kesenian tradisional ini juga sebagai salah satu wujud kiprah kepahlawanan pada masa kini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010