Tabanan, (Antara Bali) - Manajer Operasional daya tarik wisata (DTW) Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana menargetkan dalam waktu dekat segera menghidupkan kembali kelompok sadar wisata (Pokdarwis) diwilayah destinasi setempat.
"Kami segera menghidupkan Pokdarwis Surya Candra Tanah Lot dengan melibatkan pedagang kecil yang ada diobyek wisata ini agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi para pedagang," ujar Ketut Toya, di Tabanan, Kamis.
Selain untuk menghidupkan perekonomian rakyat, kata dia, upaya tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke obyek wisata tersebut sehingga Tanah Lot tetap menjadi primadona bagi wisatwan.
Toya menuturkan peran serta pedagang dalam upaya tersebut akan digalakkan melalui pendekatan sosialisasi tentang makna sapta pesona terkait penataan pedagang sesuai konsep "Tri Hita Karana" atau (hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan).
"Hal ini perlu peran serta seluruh `stakeholder` dan para pedagang yang turut ambil bagian dalam upaya itu," ujarnya.
Ia mengakui dari masing-masing kelompok pedagang yang ada di DTW Tanah Lot saat ini memiliki anggota sebanyak 40 orang.
Untuk itu, pihaknya menargetkan kelompok sadar wisata tersebut akan kembali diaktifkan sehingga dapat membawa dampak positif bagi perkembangan pariwisata didaerah setempat.
Ia menambahkan untuk total keseluruhan pedagang yang ada didaerah tersebut berjumlah 459 orang yang terbagi atas 10 blok yang nantinya akan juga dilibatkan dalam Pokdarwis itu.
Oleh sebab itu, pihaknya optimistis dengan dihidupkannya kembali Pokdarwis tersebut dapat menguntungkan pedagang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami segera menghidupkan Pokdarwis Surya Candra Tanah Lot dengan melibatkan pedagang kecil yang ada diobyek wisata ini agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi para pedagang," ujar Ketut Toya, di Tabanan, Kamis.
Selain untuk menghidupkan perekonomian rakyat, kata dia, upaya tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke obyek wisata tersebut sehingga Tanah Lot tetap menjadi primadona bagi wisatwan.
Toya menuturkan peran serta pedagang dalam upaya tersebut akan digalakkan melalui pendekatan sosialisasi tentang makna sapta pesona terkait penataan pedagang sesuai konsep "Tri Hita Karana" atau (hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan).
"Hal ini perlu peran serta seluruh `stakeholder` dan para pedagang yang turut ambil bagian dalam upaya itu," ujarnya.
Ia mengakui dari masing-masing kelompok pedagang yang ada di DTW Tanah Lot saat ini memiliki anggota sebanyak 40 orang.
Untuk itu, pihaknya menargetkan kelompok sadar wisata tersebut akan kembali diaktifkan sehingga dapat membawa dampak positif bagi perkembangan pariwisata didaerah setempat.
Ia menambahkan untuk total keseluruhan pedagang yang ada didaerah tersebut berjumlah 459 orang yang terbagi atas 10 blok yang nantinya akan juga dilibatkan dalam Pokdarwis itu.
Oleh sebab itu, pihaknya optimistis dengan dihidupkannya kembali Pokdarwis tersebut dapat menguntungkan pedagang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015