Negara (Antara Bali) - Tumpukan material proyek drainase dan trotoar di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, diprotes pengguna jalan raya Denpasar-Gilimanuk, karena menghalangi hampir separuh badan jalan tersebut.
"Seharusnya material proyek ini tidak ditaruh hingga menghalangi jalan seperti ini. Apalagi ini jalan raya utama dari Denpasar ke Gilimanuk dan sebaliknya. Kalau seperti ini kan jadi macet," kata I Made Dwipa, salah seorang sopir yang terpaksa harus antri untuk melewati lokasi proyek, Jumat.
Pantauan di lokasi, untuk mengatur kendaraan yang lewat, pecalang yang mengamankan upacara keagamaan di Pura Puseh Melaya, terpaksa turun tangan, karena juga banyak kendaraan umat yang melintas.
Proyek yang digarap CV Istana Mas ini sendiri masih tahap penggalian, dengan sebagian mulai dipasang senderan, sementara material seperti batu dan pasir terkesan ditaruh begitu saja hingga separuh badan jalan raya.
Di ujung proyek ini juga tidak terlihat ada papan peringatan bagi kendaraan yang lewat, justru yang tampak adalah papan peringatan dari pura, yang mengingatkan pengguna jalan jika ada upacara keagamaan di lokasi tersebut.
Beberapa pekerja proyek yang ditemui mengaku, tidak tahu kenapa material ditaruh hingga menutup sebagian badan jalan raya, karena tugas mereka hanya menggali saluran.
Dari mereka diketahui, mandor proyek tersebut sedang berada di luar kota, dan material tersebut baru datang sehari sebelumnya.
Penanggungjawab CV Istana Mas Ajis mengatakan, ia sudah minta kepada pekerja proyek untuk memindahkan material ke pinggir, namun hingga siang kemarin belum dilakukan.
Terkait papan peringatan, ia mengaku, sudah memasang lima buah di sekitar proyek, namun semuanya rusak ditabrak kendaraan yang lewat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Seharusnya material proyek ini tidak ditaruh hingga menghalangi jalan seperti ini. Apalagi ini jalan raya utama dari Denpasar ke Gilimanuk dan sebaliknya. Kalau seperti ini kan jadi macet," kata I Made Dwipa, salah seorang sopir yang terpaksa harus antri untuk melewati lokasi proyek, Jumat.
Pantauan di lokasi, untuk mengatur kendaraan yang lewat, pecalang yang mengamankan upacara keagamaan di Pura Puseh Melaya, terpaksa turun tangan, karena juga banyak kendaraan umat yang melintas.
Proyek yang digarap CV Istana Mas ini sendiri masih tahap penggalian, dengan sebagian mulai dipasang senderan, sementara material seperti batu dan pasir terkesan ditaruh begitu saja hingga separuh badan jalan raya.
Di ujung proyek ini juga tidak terlihat ada papan peringatan bagi kendaraan yang lewat, justru yang tampak adalah papan peringatan dari pura, yang mengingatkan pengguna jalan jika ada upacara keagamaan di lokasi tersebut.
Beberapa pekerja proyek yang ditemui mengaku, tidak tahu kenapa material ditaruh hingga menutup sebagian badan jalan raya, karena tugas mereka hanya menggali saluran.
Dari mereka diketahui, mandor proyek tersebut sedang berada di luar kota, dan material tersebut baru datang sehari sebelumnya.
Penanggungjawab CV Istana Mas Ajis mengatakan, ia sudah minta kepada pekerja proyek untuk memindahkan material ke pinggir, namun hingga siang kemarin belum dilakukan.
Terkait papan peringatan, ia mengaku, sudah memasang lima buah di sekitar proyek, namun semuanya rusak ditabrak kendaraan yang lewat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015