Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata pada 2029 mencapai 30 juta orang.
"Kami inginnya 30 juta orang untuk 2029. Kenapa begitu, bukan maksud saya membandingkan terus dengan Singapura. Singapura itu luasnya sepertujuh Bali tetapi turisnya 37 juta satu tahun," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali dengan agenda pandangan umum fraksi terkait Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah tahun 2014-2029, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, Bali seharusnya bisa mencapai target tersebut, namun tentu harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur penunjang dan menambah destinasi wisata baru. "Destinasi harus ditambah, jangan itu-itu saja," tegasnya.
Pastika menambahkan, dengan target tersebut bukan berarti mengarah pada pariwisata massal karena tentu saja pemerintah daerah harus selektif terhadap wisatawan yang masuk dengan memperbaiki kondisi lingkungan.
"Kalau lingkungan bagus, kita menjadi `green province` (provinsi hijau) dan organik, maka yang datang orang berkelas," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali itu menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menjual Bali dengan murah dan yang diinginkan menjadikan Bali itu mahal. "Supaya mahal, maka harus dibuat pantas Bali itu mahal. Kalau jelek mahal tidak laku, jadi harus bagus, harus indah, destinasi wisatanya menarik, kemudian harus hijau, lingkungan hidup sehat," kata Pastika.
Bahkan, menurut dia, nanti harus dikampanyekan bahwa kalau mau hidup sehat, menikmati udara bersih, mau menikmati kehijauan, datanglah ke Bali. Atau bisa juga ditambahkan, kalau mau makanan sehat datanglah ke Bali karena makanannya organik. "Jadi harus ke sana arahnya, pariwisata tidak boleh merusak lingkungan," ucapnya.
Untuk 2015 saja, Pemprov Bali menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata mencapai empat juta orang. Rata-rata tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dalam beberapa tahun terakhir di atas tiga juta orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami inginnya 30 juta orang untuk 2029. Kenapa begitu, bukan maksud saya membandingkan terus dengan Singapura. Singapura itu luasnya sepertujuh Bali tetapi turisnya 37 juta satu tahun," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali dengan agenda pandangan umum fraksi terkait Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah tahun 2014-2029, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, Bali seharusnya bisa mencapai target tersebut, namun tentu harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur penunjang dan menambah destinasi wisata baru. "Destinasi harus ditambah, jangan itu-itu saja," tegasnya.
Pastika menambahkan, dengan target tersebut bukan berarti mengarah pada pariwisata massal karena tentu saja pemerintah daerah harus selektif terhadap wisatawan yang masuk dengan memperbaiki kondisi lingkungan.
"Kalau lingkungan bagus, kita menjadi `green province` (provinsi hijau) dan organik, maka yang datang orang berkelas," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali itu menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menjual Bali dengan murah dan yang diinginkan menjadikan Bali itu mahal. "Supaya mahal, maka harus dibuat pantas Bali itu mahal. Kalau jelek mahal tidak laku, jadi harus bagus, harus indah, destinasi wisatanya menarik, kemudian harus hijau, lingkungan hidup sehat," kata Pastika.
Bahkan, menurut dia, nanti harus dikampanyekan bahwa kalau mau hidup sehat, menikmati udara bersih, mau menikmati kehijauan, datanglah ke Bali. Atau bisa juga ditambahkan, kalau mau makanan sehat datanglah ke Bali karena makanannya organik. "Jadi harus ke sana arahnya, pariwisata tidak boleh merusak lingkungan," ucapnya.
Untuk 2015 saja, Pemprov Bali menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata mencapai empat juta orang. Rata-rata tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dalam beberapa tahun terakhir di atas tiga juta orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015