Denpasar (Antara Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali mencatat realisasi penyaluran beras untuk rumah tangga miskin (raskin) di Pulau Dewata mencapai 5.821 ton atau baru 63,7 persen.
"Dari target penyaluran beras untuk rumah tangga miskin untuk April sebanyak 9.115 ton, baru 5.821 ton yang terealisasi per Senin (20/4)," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali, I Wayan Budhita di Denpasar, Selasa.
Dari jumlah itu, Kabupaten Tabanan merupakan kabupaten yang sudah 100 persen mengajukan permintaan raskin untuk disalurkan Bulog kepada masyarakat dengan ekonomi rendah.
Sedangkan kabupaten lainnya, kata dia, saat ini pengajuan untuk penyaluran raskin tengah berlangsung melalui Surat Permintaan Alokasi (SPA) kepada perusahaan umum yang bertugas terkait urusan logistik tersebut. Beberapa desa, lanjut dia, saat ini juga tengah mengadakan musyawarah desa guna melakukan verifikasi dan validasi penerima raskin.
Bulog Bali sendiri baru menyalurkan raskin kepada masyarakat miskin pada awal Februari 2015 karena menyakut masa transisi pemerintahan baru yang sebelumnya belum dialokasikan. Untuk di Pulau Dewata beras miskin diberikan kepada 151.924 kepala keluarga yang tersebar di 712 desa di 57 kecamatan.
"Setiap kepala keluarga mendapatkan 15 kilogram beras setiap bulan atau sebanyak 2.278 ton beras setiap bulan disalurkan kepada warga dengan kategori tidak mampu secara ekonomi," imbuh pria asal Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu.
Budhita lebih lanjut menjelaskan bahwa total kebutuhan beras secara keseluruhan di Bali mencapai sekitar 2.600 ton per bulan termasuk untuk kebutuhan raskin, beras cadangan pemerintah hingga beras untuk anggota TNI. "Dari total itu, paling banyak dialokasikan untuk raskin sebesar 2.278 ton," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Dari target penyaluran beras untuk rumah tangga miskin untuk April sebanyak 9.115 ton, baru 5.821 ton yang terealisasi per Senin (20/4)," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali, I Wayan Budhita di Denpasar, Selasa.
Dari jumlah itu, Kabupaten Tabanan merupakan kabupaten yang sudah 100 persen mengajukan permintaan raskin untuk disalurkan Bulog kepada masyarakat dengan ekonomi rendah.
Sedangkan kabupaten lainnya, kata dia, saat ini pengajuan untuk penyaluran raskin tengah berlangsung melalui Surat Permintaan Alokasi (SPA) kepada perusahaan umum yang bertugas terkait urusan logistik tersebut. Beberapa desa, lanjut dia, saat ini juga tengah mengadakan musyawarah desa guna melakukan verifikasi dan validasi penerima raskin.
Bulog Bali sendiri baru menyalurkan raskin kepada masyarakat miskin pada awal Februari 2015 karena menyakut masa transisi pemerintahan baru yang sebelumnya belum dialokasikan. Untuk di Pulau Dewata beras miskin diberikan kepada 151.924 kepala keluarga yang tersebar di 712 desa di 57 kecamatan.
"Setiap kepala keluarga mendapatkan 15 kilogram beras setiap bulan atau sebanyak 2.278 ton beras setiap bulan disalurkan kepada warga dengan kategori tidak mampu secara ekonomi," imbuh pria asal Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu.
Budhita lebih lanjut menjelaskan bahwa total kebutuhan beras secara keseluruhan di Bali mencapai sekitar 2.600 ton per bulan termasuk untuk kebutuhan raskin, beras cadangan pemerintah hingga beras untuk anggota TNI. "Dari total itu, paling banyak dialokasikan untuk raskin sebesar 2.278 ton," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015