Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 12 orang meninggal akibat terjangkit penyakit demam berdarah dengue sejak Januari hingga Maret 2015 yang tersebar di empat kabupaten/kota di Bali.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Bali, dr Gede Wira Sunetra, di Denpasar, Kamis, mencatat korban yang meninggal akibat penyakit DBD itu terdapat di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Buleleng.

"Selama tiga bulan terakhir (Januari-Maret 2015), tercatat korban yang meninggal akibat DBD di Kota Denpasar sebanyak lima orang, Kabupaten Badung (tiga), Gianyar (dua), Buleleng (dua)," ujarnya.

Jumlah kasus kematian akibat DBD tersebut, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama, dimana sebelumnya tercatat korban yang meninggal sebanyak lima orang.

"Sedangkan total kasus DBD pada Januari-Maret 2015 di Bali sebanyak 3778 kasus," ujarnya.

Dari jumlah tersebut, untuk kasus di Kota Denpasar sebanyak 422 kasus, Kabupaten Gianyar (830), Buleleng (820), Badung (690), abanan (302), Karangasem (227), Klungkung (185), Jembrana (182), dan Bangli (120).

Ia mengatakan untuk kasus meninggal akibat DBD umumnya terjadi karena korban terlambat di rujuk ke klinik, rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah.

"Selain itu juga karena pengetahuan masyarakat masih kurang tentang DBD," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan agar masyarakat melakukan tindakan pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015