Negara (Antara Bali) - Pengusaha Kapal barang atau LCT yang beroperasi di Selat Bali, mogok melayani penyeberangan, karena keberatan dengan peraturan Kementerian Perhubungan, yang melarang kapal jenis ini mengangkut penumpang.

"Aksi mogok dilakukan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, mulai pukul 10.00 wita tadi hingga saat ini," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Kabupaten Jembrana Wahyudi Susianto, saat dihubungi Selasa sekitar pukul 15.00 wita.

Ia mengatakan, otoritas pelabuhan berusaha mengatasi aksi mogok ini, dengan mengajak pengusaha kapal barang untuk bertemu dan musyawarah.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pengusaha kapal barang kecewa dengan Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan No:885/AP.005/DLJD/2015, yang melarang kapal barang mengangkut penumpang, termasuk sopir serta kernet truk.

Sebanyak sembilan perusahaan yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Nasional Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan, menghentikan pelayanan 14 kapal yang beroperasi di Selat Bali.

"Sebelum melakukan mogok, gabungan perusahaan tersebut sudah bersurat ke Polres Banyuwangi dan Jembrana terkait pengamanan. Meskipun mogok dilakukan di Pelabuhan Ketapang, penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk juga dilakukan polisi," kata Wahyudi.

Gabungan pengusaha kapal itu juga bersurat ke PT ASDP Indonesia Ferry memberitahukan, mogok tersebut mereka lakukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan, menunggu perubahan peraturan Kementerian Perhubungan tersebut.

"Larangan untuk mengangkut penumpang bagi kapal LCT sebenarnya baru dimulai bulan Mei, tapi mereka sudah melakukan protes dari sekarang. Mereka menuntut, aturan tersebut diberlakukan tahun 2017," ujarnya.

Untuk mengatasi penumpukan kendaraan, khususnya jenis truk, ia mengaku, mengerahkan armada kapal penumpang atau KMP untuk mengangkutnya.

Tiga kapal penumpang yang mampu mengangkut truk dengan berat 20 ton ke atas, khusus diarahkan untuk mengangkut kendaraan tersebut, sementara truk dengan berat dibawah itu dilayani KMP lainnya.

Dengan cara ini, ia mengatakan, hingga siang hari arus penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk lancar, namun pihaknya masih menunggu sore hingga malam hari, dimana arus kedatangan truk mencapai puncaknya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015