Denpasar, 26/9 (ANTARA) - Di bawah guyuran hujan yang membuat udara Desa Kramas, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar semakin dingin, Jumat (24/9) malam, rombongan Institut Seni Indonesia Denpasar mempersembahkan "Bondres" sebagai salah satu bentuk "ngayah" di Pura Dalem Agung Kramas.
Kegiatan "Ngaturang Ayah" itu melibatkan dosen jurusan pedalangan I Gusti Sudarta dan Ni Wayan Suratni, bersama seorang mahasiswanya, Dewa Putra Yadnya.
Pementasan seni tradisional "bondres" itu mengisahkan tentang pemerintahan Udayana Warmadewa di Kerajaan Singamandawa, serta hasil pertemuan Mpu Kuturan tentang Pesamuan Tiga.
Selain Bondres, Rombongan ISI Denpasar yang dipimpin ketua jurusan Karawitan I Wayan Suharta, S. S.Kar, M.Si, juga mempersembahkan tari Selat Segara, Jauk Manis,
Satya Brasta, serta Legong Kuntul.
Kegiatan “ngaturang ayah†yang dilaksanakan rutin sebagai wujud implementasi
dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat itu, melibatkan 25 orang. Mereka terdiri penabuh dari jurusan karawitan, 18 orang penari dari jurusan tari dan pedalangan serta beberapa dosen dan pegawai.
Para penari dan penabuh dengan antusias mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat
Kramas. Hujan yang mengguyur saat pertunjukan, membuat para "pemedek" atau umat yang bersembahyang, merapat ke panggung bernuansa biru dan putih tersebut.
Ni Ketut Yuliasih, S.ST, M.Hum, salah seorang dosen yang ikut serta dalam kegiatan itu mengatakan bahwa menurut panitia karya, minimnya masyarakat yang hadir disebabkan oleh kegiatan yang demikian padat sejak pagi hari.
Mereka di antaranya telah "ngewaliang" atau mengulangi ritual "Ida Bhatara Pengrajeg Karya ke Besakih" hingga sore hari.
Sebagian besar anggota masyarakat kelelahan disamping kondisi cuaca yang malam itu yang tidak bersahabat. Namun minimnya penonton dan hujan deras yang menyertai sepanjang pertunjukan tidak mempengaruhi semangat dan antusiasme mahasiwa dan dosen dalam "laku ikhlas" itu, ujarnya.
Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S, MA mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen, pegawai, dan mahasiswa yang telah terlibat dalam kegiatan “ngayah†tersebut.
Dalam beberapa hari mendatang, ISI Denpasar juga akan "ngaturang ayah" di beberapa daerah, seperti Ubud, Bangli, dan Nusa Dua. Mahasiswa dan dosen telah berlatih sejak beberapa minggu yang lalu.
Di samping itu ISI Denpasar juga sedang mempersiapkan pentas seni spektakuler untuk HUT ke-65 TNI Oktober mendatang, kata Rai menjelaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Kegiatan "Ngaturang Ayah" itu melibatkan dosen jurusan pedalangan I Gusti Sudarta dan Ni Wayan Suratni, bersama seorang mahasiswanya, Dewa Putra Yadnya.
Pementasan seni tradisional "bondres" itu mengisahkan tentang pemerintahan Udayana Warmadewa di Kerajaan Singamandawa, serta hasil pertemuan Mpu Kuturan tentang Pesamuan Tiga.
Selain Bondres, Rombongan ISI Denpasar yang dipimpin ketua jurusan Karawitan I Wayan Suharta, S. S.Kar, M.Si, juga mempersembahkan tari Selat Segara, Jauk Manis,
Satya Brasta, serta Legong Kuntul.
Kegiatan “ngaturang ayah†yang dilaksanakan rutin sebagai wujud implementasi
dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat itu, melibatkan 25 orang. Mereka terdiri penabuh dari jurusan karawitan, 18 orang penari dari jurusan tari dan pedalangan serta beberapa dosen dan pegawai.
Para penari dan penabuh dengan antusias mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat
Kramas. Hujan yang mengguyur saat pertunjukan, membuat para "pemedek" atau umat yang bersembahyang, merapat ke panggung bernuansa biru dan putih tersebut.
Ni Ketut Yuliasih, S.ST, M.Hum, salah seorang dosen yang ikut serta dalam kegiatan itu mengatakan bahwa menurut panitia karya, minimnya masyarakat yang hadir disebabkan oleh kegiatan yang demikian padat sejak pagi hari.
Mereka di antaranya telah "ngewaliang" atau mengulangi ritual "Ida Bhatara Pengrajeg Karya ke Besakih" hingga sore hari.
Sebagian besar anggota masyarakat kelelahan disamping kondisi cuaca yang malam itu yang tidak bersahabat. Namun minimnya penonton dan hujan deras yang menyertai sepanjang pertunjukan tidak mempengaruhi semangat dan antusiasme mahasiwa dan dosen dalam "laku ikhlas" itu, ujarnya.
Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S, MA mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen, pegawai, dan mahasiswa yang telah terlibat dalam kegiatan “ngayah†tersebut.
Dalam beberapa hari mendatang, ISI Denpasar juga akan "ngaturang ayah" di beberapa daerah, seperti Ubud, Bangli, dan Nusa Dua. Mahasiswa dan dosen telah berlatih sejak beberapa minggu yang lalu.
Di samping itu ISI Denpasar juga sedang mempersiapkan pentas seni spektakuler untuk HUT ke-65 TNI Oktober mendatang, kata Rai menjelaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010