Beijing (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia dan Tiongkok akan kembali bertemu untuk membahas rencana pertukaran komodo dan giant panda, yang sempat tertunda.

Kepala Fungsi Penerangan dan Sosbud KBRI Beijing, Santo Darmosumarto Kamis, mengatakan kesepakatan pertukaran komodo dengan panda sudah digagas pihak RRT melalui perwakilannya di Jakarta.

"Bahkan saat kunjungan kenegaraan Presiden RRT Xi Jinping ke Indonesia pada Oktober 2013 sempat akan disepakati dan sudah dipertukarkan. Namun rencana itu tertunda," ungkapnya.

Penundaan tersebut, lanjut Santo, karena kedua pihak belum sepakat tentang dana yang ditetapkan China Wildlife Conservation Association (CWCA) sebesar 300 ribu dolar AS yang harus dibayarkan pihak Indonesia untuk panda yang dipertukarkan.

"Tiongkok memang memiliki ketetapan untuk meminjamkan panda pada setiap negara yang menjadi mitra strategisnya. Namun, negara yang dipinjamkan harus membayar biaya yang akan disalurkan ke pusat konservasi dan pembiakan panda di Chengdu, Tiongkok," tutur Santo.

Untuk mematangkan rencana pertukaran komodo dengan panda, Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kemenhut RI serta CWCA akan kembali bertemu membahas hal tersebut.

Sementara itu pihak Taman Safari Indonesia telah menyiapkan lahan dan bangunan terkait pemeliharaan dan pembiakan panda.  (WDY)

Pewarta: Oleh Rini Utami

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015