Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bawahannya melakukan persembahyangan Hari Suci Saraswati di Pura Pulaki dan lainnya, Sabtu.
Kepala Bagian Publikasi dan Dokumentasi, Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng mengabarkan, persembahyangan bersama dilakukan di tiga pura, yaitu Pura Batur Sari Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Pura Pulaki dan Pura Melanting di Desa Gerokgak.
Bapak Gubernur dan sejumlah kepala SKPD melakukan persembahyangan serangkaian upacara Purnama Kapat, yaitu piodalan (peringatan) yang datangnya setiap 420 hari di tiga pura tersebut," katanya.
Gubernur Pastika, Kamis (23/9) juga melakukan persembhyangan di Pura Agung Besakih, yakni pura terbesar di Pulau Dewata yang berada di kawasan kaki Gunung Agung.
"Selain serangkaian 'piodalan' di pura tersebut, hari ini (25/9) bertepatan dengan Hari Suci Saraswati, yaitu peringatan lahirnya ilmu pengetahuan," kata lelaki asal Desa Les, Kabupaten Buleleng ini.
Dijelaskan bahwa Pura Batur Sari salah satu pura yang di "sungsung" oleh umat Hindu di Bali. Namun dalam pelaksanaan upacara yang digelar setiap tahun, dilakukan oleh warga Pakraman/Adat Sai berjumlah 400 kepala keluarga.
Menurut Bendesa Adat Pakraman Sai, I Nengah Suara, pura itu sudah ada sejak zaman Majapahit.
"Pura tersebut dipercaya oleh umat Hindu sebagai tempat memohon berkah keselamatan dan kesuburan pertanian yang ada di wilayah ini. Sehingga lahan pertanian ini subur dan memberi hasil yang cukup baik. Dengan kepercayaan itu, warga di sini tidak sampai kelaparan," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Kepala Bagian Publikasi dan Dokumentasi, Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng mengabarkan, persembahyangan bersama dilakukan di tiga pura, yaitu Pura Batur Sari Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Pura Pulaki dan Pura Melanting di Desa Gerokgak.
Bapak Gubernur dan sejumlah kepala SKPD melakukan persembahyangan serangkaian upacara Purnama Kapat, yaitu piodalan (peringatan) yang datangnya setiap 420 hari di tiga pura tersebut," katanya.
Gubernur Pastika, Kamis (23/9) juga melakukan persembhyangan di Pura Agung Besakih, yakni pura terbesar di Pulau Dewata yang berada di kawasan kaki Gunung Agung.
"Selain serangkaian 'piodalan' di pura tersebut, hari ini (25/9) bertepatan dengan Hari Suci Saraswati, yaitu peringatan lahirnya ilmu pengetahuan," kata lelaki asal Desa Les, Kabupaten Buleleng ini.
Dijelaskan bahwa Pura Batur Sari salah satu pura yang di "sungsung" oleh umat Hindu di Bali. Namun dalam pelaksanaan upacara yang digelar setiap tahun, dilakukan oleh warga Pakraman/Adat Sai berjumlah 400 kepala keluarga.
Menurut Bendesa Adat Pakraman Sai, I Nengah Suara, pura itu sudah ada sejak zaman Majapahit.
"Pura tersebut dipercaya oleh umat Hindu sebagai tempat memohon berkah keselamatan dan kesuburan pertanian yang ada di wilayah ini. Sehingga lahan pertanian ini subur dan memberi hasil yang cukup baik. Dengan kepercayaan itu, warga di sini tidak sampai kelaparan," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010