Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali membentuk tiga satuan tugas untuk menangkal bahaya paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berkembang di Pulau Dewata.

"Kami imbau kepada masyarakat apabila ada di sekitar lingkungan didapati kelompok yang mungkin tidak seperti kebiasaan umat muslim biasanya dan mungkin terkait ISIS, bisa menginformasikan kepada aparat kepolisian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto, di Denpasar, Senin.

Pihaknya berharap masyarakat ikut berpartisipasi memantau kegiatan yang terindikasi mengarah pada radikalisme melalui ceramah-ceramah keagamaan.

Ia menyebutkan tiga satuan tugas tersebut adalah Satgas Penyelidikan, Satgas Kontra Radikalisasi, dan Satgas Deradikalisasi yang berada di bawah tanggung jawab Direktorat Intelijen Keamanan Polda Bali.

Dia menjelaskan bahwa satgas yang mulai bekerja Senin ini memiliki tugas dan fungsi masing-masing seperti Satgas Penyelidikan yang bertugas melakukan pemetaan di daerah yang berpotensi disusupi oleh gerakan ISIS tersebut.

Satgas Kontra Radikalisasi, lanjut dia, bertugas menangkal paham radikal dan memblokir situs-situs yang berhubungan dengan radikalisme hingga penyuluhan dan sosialisasi bahaya radikalisme.

Sedangkan Satgas Deradikalisasi bertugas melakukan penindakan hukum dan melakukan rehabilitasi kepada kelompok yang berpotensi radikal dan cenderung mengarah paham ISIS.

Hery juga mengimbau kepada masyarakat Bali khususnya desa adat untuk tetap melakukan razia terhadap penduduk pendatang sehingga ada daya cegah dan menangkal kelompok ekstrimis itu.

Sementara itu, terkait 16 warga negara Indonesia yang terbang ke Turki melalui Surabaya, Hery mengaku bahwa salah satu dari WNI tersebut sempat tinggal di Denpasar, tepatnya di Monang-Maning yang hingga saat ini belum kembali ke Tanah Air.

WNI tersebut berinisial SA (23), seorang perempuan yang tinggal di Monang-Maning bersama sang ayah diketahui menikah dengan M (25), seorang pria dari Solo, Jawa Tengah.

  "Begitu SA menikah,d ia sudah tidak pernah kontak dengan sang ayah yang tinggal di Denpasar. Kalau M, kami belum mengetahui apa pernah tinggal di Bali atau tidak," ucapnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015