Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali melakukan optimalisasi lahan tanaman padi seluas 750 hektare pada 2015, sebagai upaya meningkatkan produksi padi untuk mendukung swasembada pangan yang menjadi penekanan Presiden Joko Widodo.

"Optimalisasi lahan tanaman padi itu menjadi satu paket dengan gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP PTT) komoditas kedelai 2.000 hektare dan jagung 1.000 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan pengembangan GP PTT ketiga jenis komoditas pertanian itu, mendapat kucuran dana dari Kementerian Pertanian Rp58 miliar, di samping juga diarahkan untuk perbaikan sarana irigasi yang menjangkau lahan seluas 16.200 hektare.

Dana tersebut diarahkan untuk pengadaan benih jenis unggul, membantu pengolahan lahan, dan sarana produksi pertanian lainnya.

Bagus Wisnuardhana mengharapkan sasaran optimalisasi lahan seluas 750 hektare itu mampu meningkatkan produksi gabah sebesar lima persen dari realisasi produksi padi pada 2014 yang mencapai 850.000 ton.

Bali hingga kini memiliki lahan sawah seluas 81.625 hektare atau 14,53 persen dari luas daratan "Pulau Dewata" itu. Lahan sawah tersebut sebagian besar masih berpengairan setengah teknis (90,25 persen), sisanya irigasi sederhana, irigasi desa (non-pekerjaan umum) dan sawah tadah hujan.

Sebanyak dua kali penanaman padi setiap tahun, panen rata-rata seluas 150.741 hektare. Meskipun kebutuhan masyarakat Bali termasuk wisatawan terus meningkat, produksi itu masih mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Kebutuhan konsumsi beras masyarakat Bali setiap tahun sekitar 451.327 ton atau rata-rata 130 kg per kapita per tahun, sehingga dari produksi itu masih ada kelebihan produksi beras (swasembada) 47.974 ton.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat produksi padi daerah itu pada 2014 mencapai 857.944 ton gabah kering giling (GKG), menurun 24.148 ton atau 2,74 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurunnya produksi padi itu, akibat berkurangnya luas panen sebagai dampak dari pengaruh musim kemarau. Meskipun produksi padi secara keseluruhan menurun, produktivitas tanaman meningkat 2,49 persen.(ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015