Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menawarkan kepada para pengusaha di Malaysia untuk berinvestasi di Kabupaten Buleleng dan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, guna mengatasi ketimpangan pembangunan di Pulau Dewata.
"Ketimpangan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu faktor kurangnya peminat untuk berinvestasi, padahal jika kita lihat wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan," kata Sudikerta saat menerima kunjungan Lembaga Pertubuhan Warisan Kebudayaan Malaysia-Makassar di Denpasar, Rabu.
Ia mengemukakan, Pemprov Bali gencar membangun infrastruktur penunjang untuk mengupayakan pemerataan pembangunan dan investasi tersebut.
"Saat ini kamitelah berupaya untuk membangun infrastruktur penunjang untuk membuka iklim investasi dan pembangunan di wilayah Bali utara dan Nusa Penida, mulai dari bandara dan jalan tol yang menghubungkan ke Bali utara dan juga mengoptimalkan keberadaan pelabuhan yang ada di Bali, serta membangun pelabuhan baru yang diharapkan mampu menunjang pembangunan dan perkembangan daerah tersebut," ucapnya.
Sudikerta tidak menampik permasalahan yang menjadi kendala di Bali saat ini adalah masalah kemacetan, pasokan listrik dan persampahan. Namun, saat ini permasalahan tersebut sedang berusaha untuk ditanggulangi dengan mengoptimalkan revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir Sarbagita, merencanakan sumber listrik baru bagi Pulau Bali sehingga tidak terlalu ketergantungan dengan Pulau Jawa.
Dia juga mengharapkan kedatangan dari lembaga ini mampu untuk memberikan kesempatan bagi Bali untuk berpromosi dan dipromosikan di Malaysia sehingga mampu menarik minat dari para investor tersebut untuk berinvestasi di wilayah Bali.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pertubuhan Warisan Kebudayaan Malaysia-Makassar Datuk Seri Rozaini Nawawi mengemukakan kunjungannya kali ini memang untuk memperkenalkan dan mempromosikan Bali kepada para investor yang berasal dari Malaysia.
Rozaini mengaku sangat terkesan dengan potensi yang dimiliki oleh Pulau Bali saat ini, namun dia mengaku terdapat kendala dalam melaksanakan promosi di negaranya dan salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi yang mereka peroleh.
Oeh karena itu, pihaknya mengharapkan adanya informasi yang cukup dan kesedian dari Pemprov Bali untuk menyediakan materi sehingga memudahkan mereka untuk melakukan promosi.
Rozaini juga menginginkan informasi mengenai cara memperoleh izin dan lisensi lainnya dan juga lahan yang boleh dipergunakan sehingga kedepannya tidak terjadi masalah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Ketimpangan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu faktor kurangnya peminat untuk berinvestasi, padahal jika kita lihat wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan," kata Sudikerta saat menerima kunjungan Lembaga Pertubuhan Warisan Kebudayaan Malaysia-Makassar di Denpasar, Rabu.
Ia mengemukakan, Pemprov Bali gencar membangun infrastruktur penunjang untuk mengupayakan pemerataan pembangunan dan investasi tersebut.
"Saat ini kamitelah berupaya untuk membangun infrastruktur penunjang untuk membuka iklim investasi dan pembangunan di wilayah Bali utara dan Nusa Penida, mulai dari bandara dan jalan tol yang menghubungkan ke Bali utara dan juga mengoptimalkan keberadaan pelabuhan yang ada di Bali, serta membangun pelabuhan baru yang diharapkan mampu menunjang pembangunan dan perkembangan daerah tersebut," ucapnya.
Sudikerta tidak menampik permasalahan yang menjadi kendala di Bali saat ini adalah masalah kemacetan, pasokan listrik dan persampahan. Namun, saat ini permasalahan tersebut sedang berusaha untuk ditanggulangi dengan mengoptimalkan revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir Sarbagita, merencanakan sumber listrik baru bagi Pulau Bali sehingga tidak terlalu ketergantungan dengan Pulau Jawa.
Dia juga mengharapkan kedatangan dari lembaga ini mampu untuk memberikan kesempatan bagi Bali untuk berpromosi dan dipromosikan di Malaysia sehingga mampu menarik minat dari para investor tersebut untuk berinvestasi di wilayah Bali.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pertubuhan Warisan Kebudayaan Malaysia-Makassar Datuk Seri Rozaini Nawawi mengemukakan kunjungannya kali ini memang untuk memperkenalkan dan mempromosikan Bali kepada para investor yang berasal dari Malaysia.
Rozaini mengaku sangat terkesan dengan potensi yang dimiliki oleh Pulau Bali saat ini, namun dia mengaku terdapat kendala dalam melaksanakan promosi di negaranya dan salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi yang mereka peroleh.
Oeh karena itu, pihaknya mengharapkan adanya informasi yang cukup dan kesedian dari Pemprov Bali untuk menyediakan materi sehingga memudahkan mereka untuk melakukan promosi.
Rozaini juga menginginkan informasi mengenai cara memperoleh izin dan lisensi lainnya dan juga lahan yang boleh dipergunakan sehingga kedepannya tidak terjadi masalah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015